Surplus Daya Hingga 224 MMW, PLN Jamin Pasokan Listrik di Aceh

Rabu, 10 Agustus 2022 | 18:00 WIB   Reporter: Filemon Agung
Surplus Daya Hingga 224 MMW, PLN Jamin Pasokan Listrik di Aceh

ILUSTRASI. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memastikan daya mampu listrik di Aceh kini mencapai 669 Mega Watt (MW)


PLN - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memastikan daya mampu listrik di Aceh kini mencapai 669 Mega Watt (MW). Adapun, beban puncak tertinggi pada tahun ini tercatat sebesar 445 MW. Dengan demikian, terdapat surplus daya sekitar 224 MW untuk mendukung kebutuhan listrik di Aceh. 

Pasokan tersebut salah satunya disuplai dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya dengan kapasitas 2x100 MW dan PLTMG Arun dengan daya 430 MW. 

Direktur Regional Sumatera dan Kalimantan PLN Adi Lumakso menegaskan, sistem kelistrikan Pulau Sumatera telah terintegrasi dari Aceh hingga Lampung. 

Baca Juga: PLN Targetkan Tambah Porsi EBT Biomassa Sampai 20% di PLTU Pulang Pisau

“Secara sistem tidak ada defisit listrik di subsistem Aceh, dengan sumber PLTU Nagan 2X100 MW dan PLTMG Arun 430 MW sedang beban puncak di Aceh hanya 445 MW yang terkoneksi dengan sistem besar di grid Sumatera, sehingga transfer listrik dari Sumut ke Aceh atau Aceh ke Sumut sesuai dengan kondisi sistem,” ujar Adi dalam keterangan resmi, Rabu (10/8).

Adi melanjutkan, sistem kelistrikan Sumatera sampai dengan Juli tercatat memiliki daya mampu sebesar 8.638 MW dengan beban puncak 6.378 MW. Sehingga, terdapat cadangan sebesar 2.260 MW. Sementara itu, untuk sistem kelistrikan Kalimantan sampai dengan Juli ialah  mempunyai daya mampu sebesar 2.784 MW dan beban puncak 1.650 MW. Sehingga, terdapat cadangan sebesar 1.134 MW. 

Adi menambahkan, berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 terdapat rencana penambahan pembangkit di Sumatera dengan total kapasitas 9.758 MW dan di Kalimantan sebesar 2.803 MW. 

“Dengan proyeksi rata-rata pertumbuhan 7,4%, didapatkan rata-rata reserve margin Sumatera sebesar 45,7% dan Kalimantan sebesar 32%. Sehingga sistem Sumatera-Bangka dan Kalimantan masih surplus atau over supply hingga tahun 2030,” terangnya. 

Baca Juga: Kementerian ESDM Mengkaji Tiga Topik Ini untuk Dimuat dalam RUU EBT

Terkait dengan rasio desa berlistrik (RDB) PLN, sampai dengan Juni 2022 untuk regional Sumatera-Kalimantan sebesar 95,69%, di mana Sumatera sebesar 99,5% dan Kalimantan sebesar 82,32%. 

“Khusus di Aceh, rasio desa berlistrik telah mencapai 100%. Sementara untuk rasio elektrifikasi Aceh sebesar 99,96%,” tutup Adi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .
Terbaru