SURABAYA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) saat ini sedang melakukan modernisasi jaringan telekomunikasi di wilayah Surabaya dengan mengganti empat sentral telepon otomat (STO) ke infrastruktur baru.
Direktur Network dan IT Solution Telkom Abdus Somad Arif di Surabaya, Sabtu (20/2), mengatakan, infrastruktur baru yang dimodernisasi adalah dengan menggunakan teknologi "Fibre to The Home" dan optimalisasi "Multi Dwelling Unit" (MDU) atau pusat terminasi layanan broadband.
"Modernisasi jaringan ini merupakan komitmen Telkom untuk memberikan kebanggan baru kepada pelanggan, sekaligus untuk mendukung program pemerintah dalam membangun infrastruktur broadband di seluruh Indonesia," ucap Somad di Surabaya, Jawa Timur.
Ia mengatakan, modernisasi infrastruktur dilakukan juga karena terkait dengan berakhirnya masa pakai perangkat (obselete), serta adanya perkembangan teknologi terkini.
"Kegiatan modernisasi jaringan ini akan terus dilanjutkan sampai seluruh STO yang kami miliki dimodernisasi," katanya.
Ia menjelaskan, dari total 1.250 STO yang dimiliki Telkom di seluruh Indonesia sebanyak 640 STO telah selesai dimodernisasi.
Sisanya, sebanyak 212 STO saat ini sedang dalam proses modernisasi, dan diharapkan seluruhnya selesai dilakukan modernisasi pada tahun 2021.
"Pada tahun 2016 Telkom menargetkan sebanyak 71 STO akan dimodernisasi dengan menggunakan teknologi FTTH dan MDU," ujarnya.
Tujuan modernisasi jaringan juga akan mempercepat terwujudnya Telkom Video Centric Network, yakni menuju jaringan akses dengan kecepatan maksimal 4 Mbps kepada pelanggan.
"Serat optik di teknologi yang baru mampu menyalurkan bandwith hingga 100 Mbps, dan modernisasi jaringan tentunya sejalan dengan upaya meningkatkan layanan dan keragamanan konten dengan kualitas broadband yang limitless bandwith," katanya.
Modernisasi juga bertujuan mendukung pemerintah untuk menyediakan akses pita lebar ke seluruh pelosok Tanah Air yang diharapkan dapat mendukung peningkatan ekonomi masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
