Terminal BBM Plumpang Akan Pindah ke Tanah Milik Pelindo, Dibangun Akhir 2024

Selasa, 07 Maret 2023 | 05:57 WIB   Reporter: Arfyana Citra Rahayu
Terminal BBM Plumpang Akan Pindah ke Tanah Milik Pelindo, Dibangun Akhir 2024

ILUSTRASI. Foto udara permukiman penduduk yang hangus terbakar dampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Jalan Koramil, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta, Sabtu (4/3/2023). PT Pertamina akan memindahkan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara.


PERTAMINA - JAKARTA. Usai terbakar hebat, Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara, akan dipindahkan ke tanah milik Pelindo. Keputusan ini dilakukan imbas dari kebakaran hebat di Depo Plumpang yang terjadi Jumat (3/3) lalu.

“Kami sudah merapatkan, terminal akan kami pindahkan ke tanah Pelindo. Kami sudah berkoordinasi dengan Pelindo yang lahannya sudah siap dibangun di akhir 2024. Pembangunan terminal yang baru ini memerlukan 2 tahun sampai 2,5 tahun,” kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sesuai rapat dengan Pertamina di Kementerian BUMN, Senin (6/3).

Erick berharap dukungan dari pemerintah daerah (pemda) dan masyarakat karena upaya ini merupakan bagian dari perlindungan masyarakat.

Atas dorongan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Pertamina akan membuat wilayah aman atau buffer zone di sekeliling wilayah terminal dan kilang milik perusahaan migas pelat merah ini.

“Tidak hanya di Plumpang tetapi juga di Balongan atau Semarang. Tapi khususnya di Plumpang jaraknya 50 meter dari tutup pagar. Tentu ini menjadi solusi bersama yang kami harapkan dukungan pemerintah daerah dan masyarakat. Keamanan jadi prioritas kita,” ujar Erick.

Baca Juga: Suplai 20% Kebutuhan BBM Nasional, Ini Profil Terminal BBM Plumpang Milik Pertamina

Erick juga memberikan apresiasi kepada Pertamina dan Pertamina Patra Niaga yang bergerak cepat menangani dampak kebakaran yang melanda kawasan Terminal Bahan Bakar Minyak Plumpang. Menurutnya, upaya ini penting dilakukan untuk menekan dampak yang lebih parah, termasuk menanagani korban dan pengungsi.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution mengatakan, sejak kejadian kebakaran pihaknya gerak cepat mengaktifkan skema distribusi regular, alternative, dan emergency (RAE) atau skema penyaluran alternatif, dengan bantuan suplai dari Terminal BBM (TBBM) Tanjung Gerem, TBBM Cikampek, TBBM Ujung Berung dan TBBM Balongan.

“Kebutuhan BBM untuk wilayah Jawa Bagian Barat secara keseluruhan di suplai dari 7 terminal BBM. Saat ini stok dan penyaluran dalam kondisi aman. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,” jelas Alfian dalam keterangan resmi, Senin (6/3).

Dari sisi pasokan produk, rata-rata ketahanan stok (coverage days) BBM jenis gasoline (Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo) untuk wilayah Jawa Bagian Barat masih berada di angka 18 hari. Sedangkan BBM jenis gasoline (Biosolar, Dexlite, dan Pertamina Dex) masih berada di angka 17 hari.

Sebagai informasi, status keadaan darurat (emergency) Integrated Terminal Jakarta, Plumpang telah dicabut pada Sabtu (4/3) pukul 03.35 WIB.

Pertamina berkerjasama dengan berbagai pihak dalam penyediaan posko pengungsi di lokasi aman, untuk warga yang tinggal di sekitar Plumpang. Serta memonitor dan memberikan bantuan bagi korban yang sedang di rawat di rumah sakit maupun keluarga korban yang mendampingi.

Baca Juga: Soal Relokasi Warga Tanah Merah dan Depo Pertamina Plumpang, Ini Kata PJ Gubernur DKI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat
Terbaru