PROYEK INFRASTRUKTUR - KULONPROGO. Bandara internasional New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) direncanakan mulai beroperasi pada April 2019. Mulai April nanti yang beroperasi baru terminal internasional, sedangkan pengoperasian penuh ditargetkan Januari 2020.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, proses pembangunan bandara ini lebih cepat dari perkiraan. Sebelumnya NYIA diproyeksikan beroperasi penuh pada Juli 2020, baik untuk penerbangan internasional maupun domestik.
"Tadinya diperkirakan Juli 2020 sudah bisa dan tidak hanya yang internasional tetapi juga domestik. Tetapi mereka fight menyelesaikannya (pembangunan) akhir Desember 2019. Itu kan berarti lebih cepat. Ini perkembangan yang bagus," kata Menko Perekonomian Darmin Nasution saat kunjungan kerja ke proyek pembangunan NYIA, Sabtu (19/1).
Memiliki panjang landasan 3.250 meter membuat Bandara Kulonprogo mampu melayani pesawat berbadan lebar seperti Airbus A-380 ataupun Boeing 747 dan 777, yang biasanya digunakan dalam penerbangan internasional.
Hal tersebut membuat para turis mancanegara yang ingin berwisata dapat langsung menuju ke Yogyakarta. "Mereka sudah sampaikan untuk internasional siap April. Selama ini internasional ke Yogyakarta ini ada dua, Malaysia dan Singapura. Ke depan, kita tentu berharap lebih. Dia bisa menggunakan berbadan lebar bisa dari China dan India," tambah Darmin. April 2019 nanti proyek bagian airside akan rampung 100%.
NYIA sendiri terdaftar sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) sejak 2016. Dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2017 tentang Percepatan Pembangunan dan Pengoperasian Bandara di Kabupaten Kulon Progo DIY, pemerintah serius dalam menggarap bandara yang berkapasitas 14 juta penumpang pertahun tersebut.
Bandara yang memiliki luas terminal 210.000 m2 tersebut juga dibangun underpass Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS) 1.100 meter guna memudahkan akses masyarakat ke NYIA. Kontraktor pelaksana JJLS sendiri adalah PT WIKA yang ditunjuk Kementerian PUPR dan sudah dikerjakan sejak November 2018.
Pengerjaan JJLS ditargetkan hingga April 2019 yaitu interface 1 akses barat, interface akses gedung terminal, dan interface 3 akses timur. Secara paralel infrastruktur pendukung juga sudah disiapkan seperti, Kereta Api Bandara rute Yogyakarta-NYIA, mobile tower Airnav, ketersediaan air dan listrik.
Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengharapakan pihak maskapai nantinya dapat menggunakan produk lokal, seperti air. "Kemarin sudah MoU, sumber air dari PDAM yaitu Airku, dan Airku itu air dari Kulonprogo, harapannya maskapai gunakan air produk lokal. Supaya produk lokal diberdayakan," kata Hasto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News