Terus menggeliat aktivitas Gunung Soputan

Rabu, 04 Februari 2015 | 12:25 WIB Sumber: Kompas.com
Terus menggeliat aktivitas Gunung Soputan

ILUSTRASI. Jangan Konsumsi Berlebihan, Ini Daftar Makanan yang Tinggi Kalori


MINAHASA TENGGARA. Walau sudah meletus sebanyak lima kali sejak 6 Januari hingga 2 Februari 2015, Gunung Soputan di Minahasa Tenggara masih berpotensi meletus kembali. Hal itu terlihat dari catatan rekaman data peralatan yang ada di Pos Pemantau Gunung Api Soputan di Kecamatan Silian, Minahasa Tenggara.

Kepala Pos Pemantau Sandy Monengkey mengatakan, jika dilihat dari tingginya tremor dan aktivitas gempa vulkanis serta gempa hembusan, potensi letusan masih ada. "Hingga saat ini gempa tremor, guguran dan hembusan masih terus terekam. Sementara pengamatan visual terhalang kabut," kata Sandy, Rabu (4/2).

Gunung Api Soputan terakhir kali meletus pada 2 Februari 2015 sekitar pukul 01.22 WITA dengan tinggi kolom letusan sekitar 3500 meter ke arah Barat Daya. Pasca letusan itu, guguran lava pijar terus keluar dari kawah dan meluncur 500 hingga 1000 meter ke lereng gunung.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mitra, Yopi Mokodaser meyakinkan bahwa pihaknya telah bersiaga dengan aktivitas Soputan saat ini. BPBD Minahasa Tenggara telah membangun beberapa pos siaga bencana di lokasi-lokasi yang diperlukan.

"Memang belum ada korban jiwa dan warga yang mengungsi, tetapi kami sudah menyiagakan petugas di lapangan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diiginkan," ujar Yopi.

Di Minahasa Tenggara, sedikitnya ada enam kecamatan yang masuk dalam zona rawan bencana dampak letusan Soputan. Keenam kecamatan itu adalah kecamatan Tombatu, Tombatu Utara, Tombatu Timur, Silian, Touluaan dan kecamatan Pasan.

BPBD Minahasa Tenggara juga terus mengimbau warganya agar menahan diri dulu untuk beraktivitas dalam radius 6,5 kilometer dari kawah Soputan. Di radius tersebut terdapat banyak lahan perkebunan dan aktivitas penambangan pasir serta pembuatan minuman traditional cap tikus. (Ronny Adolof Buol)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia
Terbaru