TEMANGGUNG. Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono mengatakan, penyebab jatuhnya helikopter Basarnas Jateng di Desa Canggal, Candiroto, Kabupaten Temanggung belum diketahui secara pasti.
Memantau evakuasi korban jatuhnya heli di Temanggung, Minggu (2/7) malam, Condro menuturkan, pesawat tersebut jatuh sekitar pukul 17.00 WIB diduga setelah menabrak Gunung Batok, Desa canggal.
Berdasarkan informasi dari Basarnas, heli ditumpangi sembilan orang, terdiri satu pilot dan delapan lainya merupakan petugas Basarnas.
Evakuasi para korban melibatkan petugas gabungan, yaitu dari Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Temanggung, TNI/Polri serta relawan.
"Saat ini, petugas berhasil menemukan lima jenazah. Adapun empat lainnya masih dalam pencarian," katanya.
Kepala Basarnas Semarang Agus Haryono menuturkan heli itu pangkalanya di Lanud Juanda. Tadi pagi heli tersebut membawa teman-teman wartawan dari tol Brebes ke Gringsing pantau arus balik lebaran 2017.
"Tadi pagi mendapat kabar Gunung Dieng meletus, maka petugas kami kirimkan ke Dieng. Dalam perjalanan, nahas jatuh di perbukitan Desa Canggal Candiroto ini," katanya.
Menurut dia, heli yang dibawa itu dalam kondisi normal. Sebelumnya juga ditumpangi rombongan Menteri Perhubungan memantau arus mudik lebaran.
"Helikopter tersebut kategori baru, rakitan tahun 2015," katanya.
Kepala BPBD Temanggung Agus Sudaryono mengatakan untuk evakusi ini petugas BPBD dikerahkan semua.
"Kami satgas BPBD Temanggung, dibantu beberapa relawan totalnya ada 300 orang. Selain petugas BPBD Temanggung, kami juga diperkuat personel TNI/Polri. Selain petugas BPBD Temanggung, kami juga dibantu BPBD sekitar atau terdekat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News