MANOKWARI. Bupati Teluk Wondama, Papua Barat, Bernadus Imburi mengatakan sarana dan prasarana transportasi saat ini masih menjadi kendala dalam pengembangan pariwisata di daerah itu.
Di Teluk Wondama, Minggu, Bupati mengatakan sekitar dua per tiga kawasan Taman Nasional Teluk Cendrawasih (TNTC) berada di Teluk Wondama. Jumlah objek pariwisata di daerah itu cukup banyak meliputi wisata bahari, situs budaya, sejarah, dan situs peradaban.
Menurut dia, hal ini merupakan keistimewaan yang akan mempermudah pengembangan pariwisata di wilayah tersebut. Optimistis pengembangan sektor pariwisata mampu menopang pembangunan ekonomi masyarakat dan daerah.
"Presiden Joko Widodo dan segala programnya merupakan peluang bagi kami para kepala daerah untuk membangun dan mengembangkan daerah masing-masing," kata dia.
Ia mengungkapkan rasa syukurnya karena Presiden Joko Widodo pada awal April 2016 berkunjung ke kabupaten tersebut. Ia meyakini, kehadiran presiden akan membawa dampak yang luar biasa bagi perkembangan pembangunan Teluk Wondama.
"Pada 29 Februari 2016 saya serah terima jabatan, 1 Maret 2016 saya pertama masuk kantor. Sebulan kemudian, yakni tanggal 1 April 2016 saya di telepon dan diberitahu bahwa presiden akan datang tanggal 4 April 2016. Saya pikir itu sebuah berkat bagi kami di Teluk Wondama," kata dia.
Terkait penataan pariwisata, kata dia, Teluk Wondama telah memiliki Peraturan Daerah tentang pengelolaan pariwisata di daerah tersebut. Perda itu disusun bersama Balai Besar Taman Nasional Teluk Cendrawasih (BTNTC) dan Word Wide Fun (WWF).
"Perda tersebut belum diberlakukan. Perda sudah disidangkan dan disahkan bersama DPRD, namun belum dimuat dalam lembaran peraturan daerah," kata dia.
Pada wawancara ebelumnya Kepala BTNTC Ben Gen Saroi mengatakan, pihaknya mendorong pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di kawasan Taman Nasional tersebut. Selain Teluk Wondama Papua Barat, hal itu pun dilakuan di Kabupaten Nabire, Papua.
Konsep ini didorong agar masyarakat dapat terlibat dan menikmati manfaat secara langsung atas pengelolaan pariwisata di daerah tersebut.
Saat ini, WWF tengah melakukan pendampingan terhadap masyarakat di beberapa kampung dua kabupaten tersebut. Pendampingan itu dilakukan untuk merancang kampung wisata di kawasan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News