TRGD Sumsel sebut tak ada area gambut yang terbakar di Kabupaten Ogan Ilir

Senin, 02 Agustus 2021 | 15:39 WIB   Reporter: Tendi Mahadi
TRGD Sumsel sebut tak ada area gambut yang terbakar di Kabupaten Ogan Ilir


LAHAN GAMBUT - JAKARTA. Ketua Tim Restorasi Gambut Daerah (TRGD) Sumatera Selatan, Dharna Dahlan mengatakan tidak ada lahan gambut yang terbakar saat kebakaran di Kabupaten Ogan Ilir. 

Dia mengatakan lahan yang terbakar di Desa Palem Raya itu masuk kepemilikan pribadi. “Lahannya lahan mineral, jadi bukan gambut,” kata dia dalam keterangannya, Senin (2/8).

Dahlan mengatakan di area terbakar itu memang ada rawa dengan ketebalannya 10-20 sentimeter. “Sehingga tidak disebut gambut, tapi orang awam menyebutnya gambut,” kata dia.

Baca Juga: Perusahaan tambang dengan peringkat ESG yang lebih tinggi akan ungguli pasar

Selain itu, Dahlan mengatakan Kabupaten Ogan Ilir bukan termasuk wilayah target restorasi gambut yang dikerjakan  Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) bersama TRGD dan pemerintah daerah. Sehingga, tim TRGD tidak terlalu ikut serta.

Dahlan mengatakan area kebakaran di Desa Palem Raya itu sejatinya lahan tidur. Kejadian serupa pernah terjadi pada 2019 silam. “Tahun 2019 itu terbakarnya disana juga,” ujar dia.

Meski tidak terlibat aktif, Dahlan mengatakan bahwa TRGD juga memantau karena menjadi bagian dari Tim Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Sumsel. Nantinya, pelaksanaan pemantauan akan dilakukan TRGD dan BPBD daerah masing-masing. “Jadi begitu ada spot-spot terbakar, karena ada satelit di provinsi, nantinya yang bergerak BPBD. Jika ada kebutuhan tambahan,  mereka bisa minta ke BPBD Provinsi, seperti minta pengeboman (water bombing)” kata dia.

Saat ini, kata Dahlan, Tim TRGD juga memantau dan melakukan pembasahan gambut di area kerja restorasi gambut. Beberapa diantaranya di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Kabupaten Musi Banyuasin. “Kemarin di OKI, dan 2-3 hari ke depan kita mungkin ke Musi Banyuasin,” ucap dia.

Baca Juga: Pertamina International Shipping kaji penggunaan LNG sebagai alternatif fuel kapal

Dahlan mengatakan area lahan gambut di Hutan Produksi Terbatas (HPT) masih basah. Air yang menggenangi masih tinggi. “Kalaupun ada kebakaran, api bisa mati sendiri,” ucap dia.

Meski demikian, pria yang juga menjabat sebagai Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Sumsel itu akan mewaspadai kondisi cuaca beberapa pekan ini. Sebab, memasuki Agustus beberapa wilayah sudah tidak ada hujan. “Kita lakukan pengecekan dan koordinasi dengan BPBD daerah, kalau kering kita bawa alat dan pompa untuk pembasahan lahan gambut,” ucap dia.

Selanjutnya: Industri elektronika didorong pasok AC dan kipas angin untuk Penanganan Covid-19

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru