Tumpahan minyak sawit di Buton Selatan resahkan warga dan ancam biota laut

Minggu, 20 Januari 2019 | 21:05 WIB Sumber: Kompas.com
Tumpahan minyak sawit di Buton Selatan resahkan warga dan ancam biota laut


LINGKUNGAN HIDUP - BUTON SELATAN.  Tumpahan minyak sawit mentah yang belum diatasi di Kelurahan Majapahit, Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, tidak saja menimbulkan bau busuk, namun juga dapat mematikan biota laut.

Warga banyak menemukan biota laut seperti ikan kecil, kerang, teripang dan gurita yang berada di sekitar pantai Majapahit mati akibat terkena tumpahan minyak sawit mentah.

“Tadi pagi, saya sempat melihat gurita yang mati, ikan kecil dengan kedalaman, 0-2 meter ditemukan ikan kecil mati ketika air surut. Beberapa biota laut, seperti siput, kerang-kerang, teripang, ditemukan mati, dan jenis-jenis itu bahan konsumsi masyarakat sini,” kata La Nusia, warga Desa Majapahit, Minggu (20/1).

Ia juga menambahkan, saat ini pantai di tiga desa, yakni Desa Majapahit, Desa Lampanairi, dan Desa Bola sudah hilang bentuknya, dari warna putih menjadi warna hitam dan membusuk.

“Di sini ada tempat pariwisata, namanya Pantai Jodoh. Sekarang Pantai Jodoh pantainya juga sudah hitam. Sudah hilang bentuk aslinya, karena dulu pasir putih sekarang sudah hitam dan membusuk,” ujarnya.

La Nusia menambahkan, minyak mentah sawit yang menggumpal telah bercampur dengan pasir sehingga membentuk bongkahan seperti batu kerikil. Namun, bongkahan minyak sawit mentah tersebut saat terkena ombak menjadi pecah dan berbaur menjadi bongkahan lain dan menimbulkan bau busuk.

Saat ini masyarakat di tiga desa tersebut telah membuat surat somasi kepada perusahaan pengangkut minyak sawit mentah tersebut, PT Gebari Medan Segara, yang berada di Jakarta.

“Kami lagi lakukan somasi, sekitar minggu yang lalu. Kami sudah buat somasi kedua, dan kami sudah serahkan ke kuasa hukum, mencoba melakukan somasi yang ketiga kepada perusahaan PT Gebari Medan Segara,” ucap La Nusia.

Seorang warga lain, Rhiza, juga menuturkan hal yang sama. Ia mengatakan, biota laut yang ditemukan warga saat ini banyak ditemukan mati.

“Kami berharap, agar tumpahan minyak sawit mentah ini segera diatasi, sehingga selain bau busuk hilang, biota laut di sini bisa hidup kembali,” tuturnya. (Defriatno Neke)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Biota Laut Mati akibat Tumpahan Minyak Sawit Mentah di Buton Selatan",

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru