PEMBOBOLAN BANK - JAKARTA. Sejumlah nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Bojonegoro, Jawa Timur, mengaku kehilangan uang secara misterius di dalam rekeningnya. Saat ini kasus tersebut masih dilakukan investigasi secara internal untuk mengungkap dugaan pembobolan rekening itu.
Asisten Manajer Operasional Kantor BRI Cabang Bojonegoro, Lusujiana mengatakan jumlah nasabah yang telah melaporkan ada beberapa orang. "Ada 5 orang yang sudah melaporkan," kata Lusujiana, saat dikonfirmasi, Selasa (23/2).
Terkait dengan kasus itu, pihaknya mengaku sudah melaporkannya ke pusat untuk dilakukan investigasi. "Iya, sudah kami laporkan dan untuk langkahnya 14 hari kerja untuk mengetahui hasil laporan," tambah dia.
Untuk menelusuri kasus tersebut, BRI juga akan melibatkan PT Swadharma Sarana Informatika. "Sebab, mereka yang selama ini memegang kendali ATM di Kabupaten Bojonegoro, Lamongan, dan Tuban," ujar dia.
Baca Juga: Sepanjang Januari 2020, Modal Rakyat salurkan pinjaman senilai Rp 85,8 miliar
Ada transaksi penarikan misterius
Sementara itu, salah seorang nasabah BRI yang menjadi korban pembobolan rekening itu adalah A yang berdomisili di Desa Campurejo, Bojonegoro. Pemilik usaha jual-beli mobil tersebut mengaku terkejut saat mengetahui uang tabungannya di dalam rekening telah raib.
A mengatakan, uang tabungannya itu awalnya sebanyak Rp 13 juta. Namun, sekarang hanya tersisa Rp 500.000. Saat dilakukan pemeriksaan melalui riwayat transaksi penarikan uang di kantor bank setempat ditemukan adanya penarikan secara misterius.
Penarikannya dilakukan sebanyak lima kali, masing-masing sebesar Rp 2,5 juta. "Saldo awalnya Rp 13 juta, hilang Rp 10 juta dan sisa Rp 3 juta, besok paginya berkurang lagi Rp 2,5 juta dan sekarang tersisa Rp 500.000 di rekening tabungan," terang dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Uang Milik Sejumlah Nasabah BRI Mendadak Hilang dari Rekening, Ditemukan Adanya Transaksi Misterius.
Penulis: Kontributor Tuban, Hamim
Editor: Robertus Belarminus
Baca Juga: Usai dibobol peretas, Amerika Serikat hentikan penggunaan program ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News