JAGUNG - JAKARTA. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) mendukung pengembangan penanaman jagung di lahan kosong untuk ketahanan pangan nasional. Salah satu dukungan tersebut dilakukan dengan skema kemitraan dengan petani.
Dengan skema ini, CPIN mendukung petani dengan menyiapkan sejumlah kebutuhan dan memastikan menyerap hasil produksi jagung petani.
GM Marketing CPIN Semarang, Ngadi, mengatakan dalam mendukung pengembangan tanaman jagung, CPIN menyiapkan mobil pengering jagung agar dapat langsung mengeringkan jagung hasil panen petani.
Baca Juga: Harga Bahan Baku Layu, Saham Charoen Pokphand (CPIN) Melaju
Selain itu, ia menuturkan, PT BISI juga memberikan dukungan berupa bibit jagung dan antigulma untuk tanaman jagung seluas 6 hektare. "Kemudian hasil panennya akan diserap oleh PT CPIN," ujarnya dalam keterangannya, Selasa (24/1).
Dengan adanya kerjasama ini, CPIN berharap akan ada lebih banyak lagi lahan tidur yang yang ditanami jagung, dan para petani akan terbantu dengan adanya skema kemitraan dengan industri pakan.
Pada kesempatan tersebut, Satgas Pangan Jawa Tengah menyelenggarakan penanaman jagung di lahan seluas 475 hektare di Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kapolda Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Pangdam IV Diponegoro Widi Prasetijono, Kajati Jateng I Made Suanarwan, dan Kadiv Regional Perhutani Jateng R Ratmanto Trimahono, dan turut serta mengundang Industri untuk menyerap hasil jagung tersebut yaitu PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dan PT BISI International.
Baca Juga: Ekonomi Diprediksi Pulih di 2023, Berikut Rekomendasi Saham Charoen Pokphand (CPIN)
Pada kesempatan itu, Ganjar mengatakan bahwa pihaknya dapat memanfaatkan lahan milik Perhutani yang menurutnya bisa mempercepat penanaman komoditas yang ada. "Kalau hari ini jagung, nanti di tempat lain kita sesuaikan dengan yang lain,"ucapnya.
Kapolda Jawa Tengah Ahmad Luthfi menimpabli bahwa kegiatan ini dilakukan untuk mendukung program ketahanan pangan secara nasional. Lahan yang ditanami jagung ini akan dimanfaatkan untuk tiga bulan dengan sistem tumpangsari.
“Nanti akan dikelola oleh masyarakat sekitar yang tergabung dalam Pak Tani Mitra Polri (Patroli) berjumlah 40 orang,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News