PERTANIAN - MALANG. Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya mengembangkan regenerasi di sektor pertanian melalui pendampingan dan fasilitasi generasi milenial untuk terjun ke sektor pertanian sebagai petani milenial maupun tenaga kerja terampil.
Kementan pun mendukung peningkatan nilai tambah hasil produksi hilir dari petani milenial binaan Kementan.
Terkait hal itu, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dalam hal ini Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) di Provinsi Jawa Timur terus melakukan upaya regenerasi melalui Program YESS.
Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengatakan PPIU Jatim berupaya meningkatkan kapasitas petani milenial melalui kegiatan pelatihan, pemagangan, dan pendampingan usaha.
Baca Juga: Mendorong Generasi Milenial Melihat Sektor Pertanian Sebagai Peluang Bisnis
Menurutnya, upaya tersebut tampak pada kegiatan pameran Training of Trainer (ToT) bertajuk 'Peningkatan Nilai Tambah Komoditas Pertanian' di BBPP Batu.
"Partisipasi PPIU Jatim pada pameran tersebut, tidak hanya memberikan wawasan baru bagi para peserta, juga menginspirasi upaya peningkatan kualitas dan nilai tambah produk pertanian di Jawa Timur," kata Setya yang akrab disapa Uud dalam siaran pers, Jumat (23/6).
Kegiatan pameran mendapat perhatian khusus Sekretaris BPPSDMP Kementan, Siti Munifah maupun peserta ToT atas pameran keterampilan dan kemampuan petani milenial dan wirausahawan muda pertanian binaan Kementan dalam pengembangan produk hilir hasil budidaya pertanian.
"Saya sangat mengapresiasi partisipasi PPIU Jatim pada kegiatan tersebut. Mereka berhasil memperlihatkan potensi dan kemampuan dalam mengembangkan produk pertanian dengan nilai tambah yang tinggi," katanya saat mengunjungi stand PPIU Jatim di Batu, Malang.
Hal ini sejalan dengan visi Kementan, kata Siti Munifah, untuk mendorong petani milenial di Jawa Timur mampu meningkatkan pendapatan melalui pengolahan produk pertanian.
Baca Juga: Kementan Targetkan 320.000 Petani Milenial Ada di Pedesaan pada 2025
"Para peserta dari berbagai daerah di hadir untuk belajar dan berbagi pengetahuan tentang teknik-teknik terbaru dalam pengolahan produk pertanian," kata Siti Munifah.
Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri mengatakan kegiatan pameran yang berlangsung pada 21-23 Juni 2023, PPIU Jatim turut serta dalam rangkaian kegiatan yang bertujuan meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian.
"PPIU Jawa Timur menampilkan berbagai produk olahan pertanian yang dikembangkan secara inovatif. Produk-produk tersebut mencakup makanan olahan, minuman, dan perawatan kulit," katanya.
Menurut Acep, petani milenial PPIU Jatim dengan penuh semangat menjelaskan proses produksi dan manfaat dari masing-masing produk kepada pengunjung pameran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News