AGRIBISNIS - JAKARTA. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, Jawa Tengah, dan PT Wilmar Padi Indonesia (WPI) bersinergi dalam meningkatkan produksi pangan melalui Farmer Engagement Program (FEP).
Program tersebut dinilai efektif dalam membantu petani meningkatkan usaha taninya, yang dapat mendukung program pemerintah meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Presiden Direktur Wilmar Padi Indonesia, Saronto, mengatakan, keberhasilan kemitraan Farmer Engagement Program tidak terlepas dari peran berbagai pihak, terutama pemerintah dan petani yang turut mempromosikan program tersebut.
Baca Juga: Tingkatkan Produksi Pangan, Wilmar Padi Dorong Petani Ubah Rawa Jadi Lahan Pangan
Pihaknya berharap, luas lahan yang bergabung dalam FEP di Blora dapat meningkat dua kali lipat menjadi 800 hektare tahun depan.
"Panen perdana ini semoga menjadi awal dari panen-panen sukses berikutnya," ujar Saronto dalam siaran pers, Minggu (1/1/2024).
Dia menambahkan, tujuan utama FEP adalah meningkatkan kesejahteraan petani padi melalui peningkatan produktivitas lahan pertanian.
Sejak dimulai pada 2021, FEP telah mencakup lebih dari 20.000 hektare lahan di Jawa dan Sumatra. Program ini terus berkembang dengan dukungan pemerintah daerah, petani, dan perusahaan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.
"Kemitraan ini merupakan bukti dari keberhasilan kerja sama dari pemerintah, petani, dan perusahaan," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora, Ngaliman, mengatakan, pihaknya berharap kerjasama dengan WPI tersebut dapat terus ditingkatkan, baik dalam pembinaan maupun luas arealnya.
Baca Juga: PT Wilmar Nabati Indonesia Ekspor Perdana Produk Kelapa Sawit
"Sehingga lebih banyak petani Blora yang dapat terfasilitasi dalam peningkatan usaha taninya," katanya.
Hal itu disampaikan dalam sambutannya saat Panen Raya Bersama Poktan dan Gapoktan Bekerjasama Dengan Pemerintah Daerah dan Polri di Kelurahan Tambakkromo, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jumat (29/11/2024).
Panen raya bersama tersebut merupakan kerjasama dengan Pemkab Blora, Polri, Kelompok Tani Saribakti Kelurahan Tambakkromo, WPI, dan Wilmar Chemical Indonesia (WCI) yang memproduksi Pupuk Mahkota.
Program FEP yang dimulai akhir 2023 ini menunjukkan hasil positif. Pada lahan yang mengikuti rekomendasi budidaya FEP, produktivitas gabah kering panen (GKP) mencapai 10,5 ton per hektare, meningkat satu ton dibandingkan dengan metode tradisional.
Baca Juga: Tinjau Pembibitan Padi di Subang, Zulhas Ungkap Persoalan Produksi Padi di Tanah Air
Menurut Ngaliman, Pemkab Blora mengapresiasi program pendampingan tersebut karena memberi manfaat kepada petani dan sejalan dengan upaya pemerintah memperkuat ketahanan pangan dalam negeri.
"Sinergi yang baik antara Wilmar bersama Pemkab Blora dan Polri merupakan bentuk nyata dalam meningkatkan kesejahteraan petani," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News