WISATA - JAKARTA. Badan Otorita Pariwisata (BOP) Labuan Bajo menyatakan pihaknya masih mendiskusikan lebih lanjut strategi untuk meningkatkan pelayanan dan kualitas pengalaman berlibur seiring pemberitaan adanya investor untuk menjadikan kawasan Pulau Komodo yang eksklusif.
Sebagai informasi, beberapa waktu lalu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengeluarkan wacana menaikkan harga tiket masuk Pulau Komodo dan menjadikannya daerah wisata eksklusif.
Luhut mengatakan, nantinya pengelola diminta menyiapkan 50.000 tiket seharga US$ 1.000 atau setara Rp 14 juta (dalam kurs Rp 14.000) untuk membership premium tersebut. Nantinya, akan ada US$ 50 juta dolar untuk mengelola Pulau Komodo agar tetap jadi situs warisan dunia.
Direktur Utama BOP Labuan Bajo, Shana Fatina mengemukakan jika Menteri Pariwisata masih menganggap pernyataan Luhut tersebut sebagai usulan.
Baca Juga: Pasir di pantai pink Pulau Komodo banyak dicuri wisatawan domestik
"Berdasarkan rapat dengan Menteri Pariwisata, saat ini pembicaraan mengenai investor dan tiket masuk masih dilakukan. Hal ini membutuhkan kajian lebih dalam," ujar Shana kepada Kontan.co.id, Jumat (4/10).
Ia berkata, saat ini masih perlu didiskusikan lebih lanjut, karena konteksnya adalah bagaimana meningkatkan kelas pelayanan dan kualitas experience wisata ecotourism dengan status World Heritage Site Unesco.
Shana menegaskan, yang menjadi prioritas pihaknya, selain sisi marketing juga adalah upaya konservasi Pulau Komodo berupa perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan secara lestari.
Baca Juga: Hore, Taman Nasional Komodo tetap dibuka untuk wisatawan
"Tak hanya itu juga bagaimana distribusi manfaat ekonomi bisa terbagi secara proporsional untuk daerah, masyarakat, dan konservasi. Semuanya akan lebih lanjut didiskusikan dengan pola pengelolaan konkuren pemerintah pusat dan pemerintah daerah," ungkapnya lagi.
Shana berkata, kunjungan wisatawan sendiri ke Pulau Komodo secara angka terus menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Pada Agustus 2019 sendiri, terdapat peningkatan 6,19% wisatawan atau setara 134.432 orang, dibandingkan Agustus 2018.
Wisatawan yang banyak mengunjungi Pulau Komodo, didominasi oleh turis mancanegara dibandingkan nusantara. Sepanjang Januari sampai Agustus 2019, wisatawan mancanegara meningkat 12,6% di angka 92. 975 orang.
Sedangkan per Juli 2019, wisatawan mancanegara meningkat 62,7% sebesar 59.922 orang dari 36.809 pada Januari - Juli 2018.
Baca Juga: Starbucks akan membuka gerai di 10 destinasi wisata baru
Sebaliknya, wisatawan nusantara menurun 5,9% dari 44.057 orang menjadi 41.457 orang pada Agustus 2019. Senada, kedatangan turis nusantara di Bandara Pulau Komodo menyusut 8,5% di angka 113.462 orang sepanjang Januari sampai Agustus 2019. Pada periode yang sama tahun lalu, kedatangan turis wisma masih ada di angka 122.963 orang.
Kunjungan melalui kapal pesiar atau cruise juga menurun 5,1% menjadi 11.596 orang dari 12.217 orang pada Januari - Agustus 2018.
"Namun begitu, bila menarik konteks situasi politik negeri saat ini, tingkat kunjungan ini masih cukup baik. Kedatangan turis dari asing dan nusantara di Bandara Komodo meningkat 11,4% menjadi 211.608 orang per Agustus 2019," kata Shana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News