YABB Gadeng CCA Luncurkan Program Air Bersih di Makassar

Kamis, 01 Desember 2022 | 18:36 WIB   Reporter: Tendi Mahadi
YABB Gadeng CCA Luncurkan Program Air Bersih di Makassar

ILUSTRASI. Chairwoman Yayasan Anak Bangsa Bisa Monica Oudang.


LINGKUNGAN HIDUP - JAKARTA. Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB), organisasi nirlaba bagian dari Grup GoTo bersama changemakers dari Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE) meluncurkan proyek “Makassar Je'ne Tallasa” bertemakan Mariki’ Wujudkan Masyarakat Sehat dengan Air Bersih. Demi mencapai tujuan tersebut, proyek gotong-royong ini menerapkan teknologi inovatif yang mengolah air hujan menjadi air minum dipadu dengan edukasi yang membangun kemandirian masyarakat Tallo.

Kecamatan Tallo merupakan satu dari lima kecamatan yang mengalami krisis air bersih di Makassar pada 2021. Para changemakers dari Celebes Green Project, Terra Water, dan Kopernik mengidentifikasi kerugian warga Tallo yang diakibatkan krisis ini. Demi air gratis, waktu harus rela terbuang dan kesehatan pun dipertaruhkan. 

Warga perlu menempuh jarak hingga satu kilometer menuju sumur air komunal, dan mengantri selama 2-3 jam untuk mendapatkan air yang tidak layak. Sedangkan untuk mendapatkan air bersih, warga mesti membeli air dari depot dan merogoh kocek sampai Rp 300.000 per bulan.

Permasalahan krisis air bersih di Tallo mengganggu perekonomian, kesehatan, dan kehidupan sosial masyarakat sehingga dibutuhkan solusi yang tepat. 

Baca Juga: Peduli Kebersihan Sekitar, Nusantara Infrastructure Resmikan Kampung Bersih Nusantara

“Sejalan dengan komitmen CCE untuk mewujudkan solusi yang sistemik dalam menangani permasalahan air di Indonesia, YABB dan changemakers hadir untuk mewujudkan akses air bersih melalui kolaborasi, teknologi, dan edukasi," kata Monica Oudang, Chairperson Yayasan Anak Bangsa Bisa dalam keterangannya, Kamis (1/12).

Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto menyatakan apresiasi atas sumbangsih solusi berbasis ekosistem untuk mengubah air hujan jadi berkah.

“Air sebagai penentu derajat kesehatan, tapi juga menjadi permasalahan dunia termasuk di Tallo, apalagi dipengaruhi oleh cuaca ekstrim. Di musim kemarau, Tallo mengalami kekeringan dan masyarakat harus mengantri air lebih lama dan membeli dengan harga lebih mahal. Sedangkan ketika musim hujan, air hujan dan luapan muara sungai menjadi mubazir karena hanya membanjiri sebagian area Tallo tanpa dimanfaatkan,” katanya.

Direktur Utama Perumda Air Minum Kota Makassar Beni Iskandar menjelaskan penyebab dari permasalahan air bersih adalah jaringan perpipaan yang tidak merata sehingga pelayanan di Tallo kurang maksimal, serta pasokan air tanah yang tidak stabil dan ‘berkualitas buruk’. Saat ini, pemerintah Kota Makassar melalui Perumda Air Minum Kota Makassar masih terus memperbanyak program air bersih gratis dengan menyediakan armada tangki air bersih sebagai solusi jangka pendek di beberapa area prioritas. 

Perwakilan Changemakers Makassar Je'ne Tallasa, Indah Febriany mengungkapkan pihaknya berkolaborasi dengan Tametotto untuk menerapkan teknologi pemanenan air hujan (PAH) bawah tanah dengan kapasitas besar, yaitu 160.500 liter. Alhasil, saat teknologi ini bekerja dengan kapasitas penuh, pasokan air bersih diestimasi bisa mencukupi 100 keluarga per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru