Jokowi minta masyarakat manfaatkan fasilitas KUR di sektor produktif

Rabu, 27 Februari 2019 | 19:10 WIB   Reporter: Sinar Putri S.Utami
Jokowi minta masyarakat manfaatkan fasilitas KUR di sektor produktif


KUR -  TASIKMALAYA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong masyarakat agar memanfaatkan program peningkatan akses permodalan Mikro, Kecil, dan Menengah yang kini sedang gencar ditawarkan pemerintah. Salah satunya kredit usaha rakyat (KUR) khusus di sektor produktif.

KUR di sektor Produktif seperti peternakan, pertanian, dan perikanan. "Program-program yang digulirkan pemerintah seperti KUR ini silakan dimanfaatkan para santri, dan masyarakat agar bisa meningkatkan modal usahanya”, Ujar Jokowi dalam acara Penyaluran KUR Ketahanan Pangan dan Aksi Ekonomi untuk Rakyat, di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (27/2).

Presiden menambahkan, saat ini sudah banyak akses ke pembiayaan lembaga keuangan. Selain KUR, ada juga Umi (Usaha Mikro), untuk yang nilainya di bawah KUR. Selain itu, juga ada program Bank Wakaf Mikro yang sudah berjalan 2 tahun di sejumlah pondok pesantren.

Tahun ini Pemerintah juga membangun 1.000 Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas di Pondok-pondok pesantren. “Ada yang mengajarkan Teknologi Informasi, Desain, Garmen, dan sebagainya. Tahun depan kita tambah lagi 3.000 BLK, bukan hanya kepada santri namun juga kepada masyarakat
sekitar," tambah Presiden.

"Inilah kekuatan yang ingin kita bangun ke depan, sehingga semua masyarakat betul-betul bekerja. Silahkan pilih di bidang mana anda bekerja, tapi kualitasnya juga harus terus ditingkatkan”, lanjut dia.

Jokowi mengatakan, program-program peningkatan akses permodalan Mikro, Kecil, dan Menengah seperti ini ke depannya akan terus ditingkatkan sehingga ekonomi rakyat dan ekonomi umat mendapat manfaat sebesar-besarnya.

Tak lupa ia juga berpesan untuk menggunakan dana KUR ini digunakan sebaik-baiknya. “Saya pesan betul, jangan sampai pulang dari Bank dapat KUR Rp 30 juta, besoknya malah ke dealer sepeda motor pulang gagah bawa motor baru," katanya.

Tapi, lanjut Presiden, hal itu tidak akan bertahan lama. Paling tidak hanya enam bulan. "Motor ditarik, KUR nya juga macet. Semuanya harus dipakai untuk modal kita, jangan buat belanja konsumtif. Nanti kalau sudah dapat untung, nah keuntungannya itu baru boleh buat beli pakaian”, tutup Presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru