2 koridor Transjakarta segera terapkan e-tiketing

Kamis, 05 Februari 2015 | 11:11 WIB Sumber: Kompas.com
2 koridor Transjakarta segera terapkan e-tiketing

ILUSTRASI. Seorang pedagang meletakkan papan harga beras di Pasar Naikoten, Kota Kupang, NTT, Jumat (10/3/2023). . ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/rwa.


JAKARTA. Setelah sempat terkendala akibat adanya gugatan hukum, penerapan tiket elektronik di Koridor 4 (Pulogadung-Dukuh Atas) dan Koridor 6 (Ragunan-Dukuh Atas) akhirnya bisa terlaksana.

Penerapan tiket elektronik di kedua koridor tersebut rencananya akan diresmikan pada 15 Februari mendatang. "Saat ini penumpang sudah mulai bisa tapping, tapi tiket kertas masih kita jual. Mulai tanggal 15 (Februari) halte-halte di Koridor 4 dan 6 sudah tidak lagi menjual tiket kertas. Semuanya harus e-ticketing," kata Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih kepada Kompas.com, Kamis (5/2/2015).

Salah seorang warga pengguna transjakarta Koridor 6, Ayunda (25), mengatakan, baru hari ini ia melihat gate elektronik di halte transjakarta Koridor 6 difungsikan di pintu masuk. Hal itu dijumpainya di Halte Buncit Indah, Kamis pagi.

"Kemarin masih belum. Tapi tadi petugas haltenya bilang mulai hari ini sudah bisa tapping pakai e-money dan sejenisnya," ujar dia.

Saat ini, dari 12 koridor transjakarta, hanya halte-halte di Koridor 4 dan 6 saja yang belum menerapkan sistem tiket elektronik.

Hal itu disebabkan karena gugatan hukum yang dilayangkan salah satu perusahaan penyedia mesin elektronik, PT Megah Prima Mandiri (MPM) kepada Bank DKI.

Sebagai informasi, sampai sekitar awal Januari 2015, Bank DKI sedang dalam status digugat oleh PT MPM di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Digugatnya Bank DKI disebabkan karena PT MPM menilai Bank DKI telah melakukan pelanggaran kontrak dengan PT MPM yang merupakan pihak yang telah memenangkan tender mesin tiket elektronik yang diadakan oleh Bank DKI beberapa tahun lalu.

Kejadian bermula pada Juli 2011 saat Bank DKI dipercaya oleh UP Transjakarta untuk menjalankan sistem elektronik. Dalam perjanjiannya, Bank DKI berhak menggandeng mitra strategis. Setelah melalui proses tender, terpilihlah PT MPM sebagai pemenangnya.

Pada tahap awal, PT MPM diminta untuk membangun sarana pendukung tiket ektronik di koridor 4 dan 6. Saat itu, PT MPM diminta melakukannya dengan dana sendiri terlebih dahulu sebelum adanya kucuran dana dari Bank DKI.

Namun dalam perkembangannya, pada saat penerapan tiket elektronik diluncurkan di Monas pada 22 Januari 2013, perusahaan yang diberi wewenang dalam pengelolaan tiket elektronik justru adalah PT Gamatechno.

Sementara di sisi lain, Bank DKI belum juga mencairkan dana untuk PT MPM sehubungan dengan fasilitas yang mereka bangun di Koridor 4 dan 6.(Alsadad Rudi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Terbaru