BUMD - JAKARTA. Tak hanya menggenjot sektor Penerimaan Asli Daerah (PAD) dari pajak, Anies-Sandi dalam usulan APBD 2018 juga ingin tingkatkan setoran dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Tahun depan DKI Jakarta targetkan penerimaan dari 16 BUMD sebesar Rp 532 miliar, angka tersebut naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp 465 miliar. Paling besar kenaikan setoran tersebut akan ditanggung Bank DKI sebesar Rp 213 miliar, meningkat Rp 20 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 193 miliar.
Sementara tanggungan paling kecil adalah pada PT Cemani Toka, yang merupakan perusahaan patungan antara Pemprov DKI Jakarta dengan perusahaan asal Jepang TOKA Co. Ltd yang bergerak di bidang perdagangan dan industry percetakan. PT Cemani Toka ditarget setor PAD sebesar Rp 700 miliar, angka tersebut menurun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 759 miliar.
Adapula PD Dharma Jaya yang baru ditarget setor PAD tahun depan sebesar Rp 710 miliar. Sementara tahun sebelumnya tak ada target PAD bagi PD Dharma Jaya. Menanggapi hal tersebut Direktur PD Dharma Jaya katakana bahwa perusahaannya optimis lampaui target tersebut.
“Angka di APBD 2018 tersebut sebenarnya dari pendapatan 2017, nah kalau itu sampai September saja kita sudah capai Rp 1 triliun lebih profit,” kata Marina saat dihubungi Kontan, Minggu (24/11).
Sementara tahun depan, Marina targetkan profit Dharma Jaya sendiri capai Rp 3,8 triliun. Untuk itu ada beberapa strategi yang akan dilakukan Dharma Jaya mengejar target tersebut. Pertama memanfaatkan momen Lebaran, dan Idul Adha.
Kemudian, beberapa program juga akan dilaksanakan seperti menjual daging berkemasan, hingga menjual bakso. “Nanti kita akan jual daging berkemasan, misalnya setengah kilogram agar lebih terjangkau oleh masyarakat. Namun ini masih kita kaji lebih lanjut,” sambung Marina.
BUMD yang bergerak di bidang pangan lainnya misalnya PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ) misalnya juga alami penurunan target setor PAD. Tahun depan targetnya FSTJ setor Rp 3,6 miliar, sementara tahun sebelumnya BUMD usaha utamanya adalah penjualan beras ini ditarget Rp 3,7 miliar.
Meski ditargetkan berkurang Direktur PT FSTJ Arief Prasetyo justru ingin tingkatkan PAD bagi Pemprov menjadi senilai Rp 4,9 miliar. “Saya mencoba tantang tim saya untuk bisa berikan PAD Rp Rp 4,9 miliar,” kata Arief saat dihbubngi KONTAN, Minggu (24/11).
Ada berbagai strategi kata Arief yang akan dilakukan FSTJ guna beri PAD lebih ke Pemprov. Misalnya memperluas market share, diversifikasi produk, dan menambah volume perdagangan. Targetnya, kata Arief volume perdagangan bisa meningkat hingga 200%.
Tahun ini FSTJ sendiri menargetkan dapat membukukan laba bersih sebesar Rp 15,2 miliar. Sementara hingga Oktober FSTJ telah raih laba bersih senilai Rp 13 miliar. Sementara pada 2016 FSTJ berhasil setor PAD sebesar Rp 3 miliar, dan Rp 3,7 miliar pada 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News