40 inovasi pelayanan publik diganjar penghargaan

Jumat, 25 Agustus 2017 | 14:52 WIB   Reporter: Yudho Winarto
40 inovasi pelayanan publik diganjar penghargaan


REVOLUSI MENTAL - Pemerintah menggelar acara Pekan Kerja Nyata Gerakan Revolusi Mental di Surakarta dari 25-27 Agustus 2017 di stadion Manahan kota Solo, Jawa Tengah.

Sebanyak 40 karya inovasi dalam pelayanan publik oleh instansi pemerintah akan mendapat penghargaan dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani yang mewakili Presiden Joko Widodo.

Diperkirakan, acara tersebut akan dihadiri oleh15.000 orang utusan Kementerian/Lembaga (K/L), Pemerintah Provinsi (Pemprov), Pemerintah Kabupaten/Kota (Pemkab/Pemkot), komunitas warga, dunia usaha, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan sejumlah tokoh masyarakat.

Perhelatan digelar untuk menandai 2,5 tahun dilaksanakannya Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).

Dalam gerakan tersebut, Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) yang dipimpin Puan Maharani menjadi lokomotifnya (leading sector).

"Gerakan Nasional Revolusi Mental ini memberikan dorongan dan apresiasi terhadap setiap inovasi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,’’ ujar Menko PMK Puan Maharani, Solo, Jumat (25/8).

Dorongan yang dimaksud, menurut Menko PMK, termasuk dukungan dari sisi kebijakan.

Adapun beberapa inovasi pelayanan publik yang muncul dalam eksibisi di area PKN Revolusi Mental, antara lain: PELUK MY DARLING (Perawatan Luka Kusta Menyeluruh Dengan Garden Healing) yang dilakukan Pemprov JawaTengah ; Si Jempol (Sistem Informasi Jaringan ElektronikMedik Pasien Online) yang digagas Pemkab Tangerang ; SALEMPANG MERA (Selamatkan Pasien Pasung MelaluiTim Samurai ODGJ) oleh Pemkab Sampang ; MencerdaskanSi Miskin Menjadi Generasi Emas yang dilakukan PemprovBali ; PANTASI MART (Pusat Pengadaan Fasilitas SanitasiMasyarakat) yang digulirkan Pemkab Sumedang; PATUH SELAM (Pelayanan Administrasi Terpadu Kelurahan SelatDalam) oleh Pemkab Kapuas; TETAP BERKEMAS (TetapLestari Berdayakan Kelompok Masyarakat) yang diselenggarakan Pemkab Hulu Sungai Selatan;iJUS MELON (Ijin Usaha Mikro melalui Online) di Pemkot Semarang;Lorong Sehat (Longset) yang ada di PemkotMakassar;LASITER AMB (Layanan Transportasi TerpaduAngkutan Masyarakat Bintuni) yang diprogramkan PemkabBintuni.

PELUK MY DARLING yang diciptakan RSUD Kelet Jepara, misalnya, melakukan upaya penyembuhan kepada penderita kusta dengan memberdayakan sumber daya alam di sekitar rumah sakit.

Artinya, pasien tidak hanya diobati di kamar rumah sakit, tapi dikenalkan dengan lingkungan sekitarnya. Melalui cara itu, ternyata pasien pasien lebih enjoy.

Sementara Pantasi Mart adalah minimarket sebagai pusat pengadaan fasilitas sanitasi masyarakat yang diketuai oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah, dengan pelaksana harian yaitu unsur Dinas Kesehatan Kab. Sumedang. Manfaat utama dari inovasi tersebut adalah untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses berbagai model sarana air minum dan sanitasi, dengan cara pembayaran yang disesuaikan kemampuan.

Sebagai informasi, 40 inovasi pelayanan publik mewakili kombinasi dari kategori, kluster lembaga, dan kewilayahan yang bertujuan kualitas dan keterwakilan. Untuk kategori, indikatornya ialah pelayanan langsung, tatakelola pemerintahan, dan perubahan sosial. Adapun kluster lembaga terdiri dari Kementerian/Lembaga, Kabupaten, Kota dan BUMN. Sementara, untuk kewilayahan terdiri dari Kelompok A (Sumatera, Jawa dan Bali), B (Kalimantan dan Sulawesi) serta C (Maluku, Nusa Tenggara dan Papua).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru