PARENTING - Emosi pada anak-anak sering berubah. Terkadang, hal ini menyulitkan orangtua. Tidak sedikit orang tua yang kebingungan mencari cara menghadapi perubahan emosi anak.
Perkembangan manusia paling banyak terjadi saat masa kanak-kanak. Tidak hanya tubuh, kepintaran dan emosi juga berkembang saat masih anak-anak.
Tidak heran anak-anak sering mengalami perubahan emosi yang tidak terduga. Sebab, mereka masih dalam tahap belajar.
Sebagai orangtua, mungkin Anda kebingungan mengatasi emosi anak yang kadang meledak-ledak. Tapi, Anda bisa menggunakan cara yang dibagikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Kemendikbud mengunggah cara mudah menghadapi perubahan emosi anak melalui akun Instagram resminya (8/11/2020). Berikut cara menghadapi perubahan emosi anak yang dihimpun dari Instagram Kemendikbud:
Baca Juga: Patut dicoba, inilah 4 cara mengatasi anak susah makan
-
Memberikan pelajaran emosi
Anak-anak umumnya belum paham tentang emosi yang mereka miliki. Karenanya, orangtua berperan penting mengenalkan apa itu emosi.
Anda bisa menceritakan pengalaman yang berkaitan tentang emosi saat di masa kecil. Ceritakan bagaimana Anda mengatasi emosi tersebut saat masih anak-anak.
Pengalaman Anda bisa menjadi contoh yang baik untuk anak. Mereka bisa tahu sebab dan akibat dari perasaan atau emosi.
-
Mengarahkan anak
Selain memberikan pembelajaran, jangan lupa arahkan anak. Berikan arahan saat anak merasakan suasana hati tertentu. Dengan cara ini, anak bisa belajar memahami emosi yang mereka miliki.
Mereka belajar mengenai emosi yang positif seperti senang, bangga, dan cinta. Anak-anak juga belajar emosi negatif seperti marah, kecewa, dan sedih.
Baca Juga: Mahasiswa, yuk kembangkan soft skill dengan cara ini meski pandemi masih berlangsung
-
Memantau emosi anak
Untuk menghadapi emosi pada anak, Anda perlu tahu perubahan suasana hati mereka. Pantau emosi mereka dengan menanyakan aktivitas yang dilakukan buah hati.
Saat mereka beraktivitas tanyakan juga perasaan yang mereka rasakan. Tanyakan apa kesimpulan dari aktivitas yang mereka lakukan, apakah perbuatan tersebut baik atau tidak.
-
Mendorong imajinasi positif
Dorong anak untuk memunculkan imajinasi yang positif. Pancing mereka untuk membayangkan hal-hal baik tentang emosi mereka.
Jangan lupa berikan harapan positif saat anak mengembangkan imajinasi mereka.
-
Orangtua sebagai objek
Jadikan diri Anda sebagai objek. Cara ini bisa digunakan untuk menghadapi emosi anak yang sering berubah.
Maksud objek disini adalah Anda selalu ada saat anak membutuhkan. Orangtua akan selalu dicari oleh anak saat mereka merasa terpuruk.
Karenanya, Anda perlu siap dan siaga memberikan perlindungan dan kenyamanan untuk anak.
Selanjutnya: Hard skill juga penting, ini 6 cara meningkatkan hard skill dari Ditjen Dikti
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News