5 Titah Jokowi untuk Integrasi Transportasi Publik di Jakarta

Kamis, 28 September 2023 | 05:27 WIB   Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie
5 Titah Jokowi untuk Integrasi Transportasi Publik di Jakarta

ILUSTRASI. Jokowi menginstruksikan lima hal yang patut menjadi perhatian dalam integrasi transportasi publik di Jakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan


TRANSPORTASI - JAKARTA. Pemerintah menaruh perhatian besar terhadap transportasi publik di DKI Jakarta. 

Terkait hal ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan lima hal yang patut menjadi perhatian para pemangku kepentingan dalam mengintegrasikan moda transportasi publik di DKI Jakarta. 

Seperti yang diketahui, DKI Jakarta memiliki beragam jenis moda transportasi publik yang telah tersedia. Di antaranya Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT), High Speed Rail (HSR), Kereta Bandara, Transjakarta, Bus, Taksi, dan transportasi berbasis daring. 

Lantas, apa saja instruksi Jokowi untuk integrasi transportasi publik di Jakarta?

Melansir laman Infopublik.id, instruksi pertama Jokowi adalah mempercepat pembangunan infrastruktur penghubung antara moda transportasi satu dengan lainnya.

“Percepat pembangunan infrastruktur penghubung. Jembatan penghubung misalnya antara LRT Halim dengan stasiun kereta cepat. Kemudian juga penghubung Stasiun Kereta Api Manggarai dengan Transjakarta, penghubung Stasiun Tanah Abang dengan Dukuh Atas. Dan, kita harus memastikan semuanya memiliki penerangan, memiliki lampu jalan, dan bisa melindungi dari hujan,” kata Presiden.

Baca Juga: LRT Makin Penuh, Jokowi Minta Studi Pembangunan Jalur LRT ke Bogor Segera Dimulai

Kedua, Jokowi meminta adanya kerja sama dan kolaborasi dengan penyedia transportasi yang mengantar sampai titik akhir tujuan sehingga masyarakat mendapatkan kemudahan dalam berganti-ganti moda transportasi.

“Akan sangat bagus jika masyarakat cukup satu kali pesan, kemudian sistem sudah merencanakan dan multimoda transportasi apa yang harus digunakan. Semuanya sudah tersiapkan. Misalnya, pertama, naik ojek ke stasiun, kemudian naik kereta, naik kereta naik Transjakarta sampai ke titik tujuan, sehingga tidak perlu dicari-cari, tidak perlu menunggu-nunggu, karena semuanya sudah terintegrasi,” jelasnya

Ketiga, Presiden meminta agar sistem pembayaran dapat terintegrasi pada semua moda transportasi. Presiden juga meminta agar dapat dilakukan kajian terkait pemotongan harga untuk pembayaran langganan.

Baca Juga: Begini Tanggapan Kemenhub Soal Usulan Pembangunan LRT Bawah Tanah di Bali

“Harus dibangun sistem pembayaran yang terintegrasi, dan alat pembayaran tersebut biasa digunakan masyarakat dan dapat digunakan di semua moda transportasi. Kaji juga mengenai mekanisme pembayaran langganan, diskonnya seperti apa, ini saya  akan menarik masyarakat untuk berbondong-bondong naik transportasi massal,” ujarnya.

Keempat, Presiden ingin agar segera dilakukan studi pembangunan LRT hingga ke Kota Bogor dan perluasan jalur LRT Kelapa Gading.

“Saya minta juga segera distudi pembangunan LRT hingga ke Kota Bogor, karena kalau kita lihat LRT yang sekarang sudah penuh terus. Dan juga pembangunan jalur LRT Kelapa Gading menuju Manggarai, agar cakupan dan jangkauan transportasi massal ini semakin luas,” kata Presiden.

Kepala Negara juga menekankan pentingnya memastikan transportasi publik yang ada ramah bagi penyandang disabilitas, dan kelompok masyarakat lanjut usia, ibu hamil, dan anak-anak.

“Yang terakhir, pastikan moda transportasi kita ramah terhadap pengguna lanjut usia, disabilitas, juga bagi anak-anak dan ibu hamil,” ujar Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Terbaru