Aceh jajal pasar batubara dunia

Kamis, 23 April 2015 | 11:05 WIB   Reporter: David Oliver Purba
Aceh jajal pasar batubara dunia

ILUSTRASI. Mata uang digital Bitcoin, Shiba, Lyra, Ripple. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


ACEH. PT Media Djaya Bersama melalui anak perusahaannya PT Mifa Bersaudara (Mifa), menandai ekspansinya dengan meresmikan operasional terpadu tambang batubara di Aceh Barat, Rabu(22/4) kemarin.

Slamet Haryadi, Direktur Utama PT Mifa Bersaudara menjelaskan, pihaknya menargetkan untuk memproduksi 3 juta ton batubara pada tahun ini dan akan terus bertumbuh hingga 15 juta ton untuk tahun berikutnya.

“Aceh adalah daerah yang kaya akan potensi dan potensi tersebut menjadi tidak ada artinya jika tidak dikelola dan dimanfaatkan dengan baik secara bersama-sama,” jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima.

Pihaknya mengklaim, Mifa merupakan tambang batubara pertama asal Aceh yang mampu menembus pasar ekspor dunia. Ekspansinya itu ditandai dengan dimulainya fase komersial yaitu pengiriman batubara ke India sejaka awal tahun 2015 melalui pelabuhan khusus yang dikenal dengan Terminal khusus(Tersus) batubara Mifa di Peunaga Cut Ujong, Meurebo, Aceh Barat.

Dalam pembangunan tambang ini. Mifa telah mengucurkan dana mencapai USD 202 juta, meliputi penyediaan infrastruktur dan pengadaan alat berat.

Slamet menjelaskan, untuk mendukung target produksi. Pihaknya telah membangun infrastruktur pendukung terpadu, mulai tambang (Pit), pelabuhan muat batubara hingga transshipment ke mother vessel. Dalam kawasan tambang, pihaknya telah menyelesaikan pembangunan 2 unit pemecah batubara (coal crushing plant) yang masing-masing dapat berproduksi mencapai 750 ton per jamnya.

Selain itu, Mifa juga telah menyiapkan Truk khusus yang memiliki kapasitas angkut hingga 70 ton batubara. nantinya Truk tersebut akan melewati jalan angkut khusus batubara sepanjang 12,5 Km menuju Tersus Mifa dan tidak melewati pemukiman ataupun mengganggu aktivitas masyarakat setempat.

Zaini Abdullah , Gubernur Provinsi Aceh menjelaskan, hingga tahun 2014, Investasi yang masuk ke Aceh telah mencapai Rp 62,3 Triliun dan dalam jangka panjang, pihaknya menargetkan sumber daya Aceh akan digunakan secara optimal untuk kebutuhan yang digunakan oleh Aceh dan dalam negeri.”Kami sudah meminta PLN untuk menggunakan batubara Aceh dalam operasionalnya,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru