Jakarta. Bertani bisa menjadi alternatif mata pencaharian warga Ibukota Jakarta. Pemprov DKI Jakarta menganggarkan sebagian kecil belanja daerahnya untuk menyediakan bibit dan benih bagi warga.
Kepala Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan Darjamuni mengatakan bertani dan beternak ikan dapat dilakukan oleh warga relokasi di rusun dan juga masyarakat umum. "Target semua rusun, tentu harus komunikasi dengan warga, tapi biasanya yang mengajukan ke kami itu kelompok atau komunitas kecil," katanya saat ditemui di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/8/2016).
Keterbatasan tanah dan lahan di Jakarta sendiri, kata Darjamuni, dapat disiasati dengan cara hidroponik. Darjamuni mengatakan pihaknya terbuka menerima proposal usaha pertanian dari warga.
Untuk saat ini, Dinas KPKP hanya memberikan bibit. Lahannya menjadi tanggungan mereka yang ingin bertani. Dalam perairan, DKI juga menargetkan seluruh perairan baik sungai maupun danau agar dapat menjadi tempat budidaya ikan.
Warga nantinya bisa memancing ikan ini ketika sudah besar dan siap konsumsi. "Kami bukan hanya (menebar benih ikan) di taman dan perairan umum, yang milik pribadi atau kelompok atau milik lingkungan pun bisa tinggal ngajukan surat ke Suku Dinas-nya," ujar Darjamuni.
Kisah sukses bertani di rusun salah satunya dialami oleh Sukaryat alias Bob, bekas anak buah penguasa Kalijodo yang kini jadi petani di Rusun Marunda. Sebulan setelah direlokasi, tak ada pemasukan apapun untuk menafkahi keluarganya.
Saat putus asa itulah Bob tak sengaja melihat peluang untuk membantu keuangan keluarganya. Tepat di Blok A9, di mana Bob tinggal, terdapat banyak lahan kosong yang menurutnya siap untuk ditanami berbagai jenis tanaman.
Berbekal keahlian semasa di kampungnya di Serang, Banten, Bob lantas coba-coba untuk bertani. Modalnya, kata Bob, diajukan ke Dinas Pertanian Provinsi DKI. Dinas Pertanian merespon positif permintaan Bob.
Buktinya, tanaman jagung, pisang, singkong, kangkung, dan cabai kini memenuhi tanah di samping Blok A9. Ia mengatakan, dari hasil berkebunnya itu sedikit demi sedikit kebutuhan keluarganya mulai tercukupi.
Dalam seminggu, Bob mengaku bisa mendapatkan penghasilan dari penjualan sayur sebesar Rp 300.000. Selain bertani, saat ini Bob juga sedang berusaha untuk membudidayakan ikan lele. Bekerjasama dengan Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan DKI Jakarta, Bob mengaku akan diberikan 14.000 bibit lele oleh Dinas Perikanan.
Saat ini, ada lima kolam yang telah dibuat Bob. Fasilitas kolam senilai Rp 25 juta diakui Bob berasal dari bantuan Dinas Perikanan.
(Nibras Nada Nailufar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News