INDUSTRI TEKNOLOGI - DENPASAR. Direktorat Ekonomi Digital, Ditjen Aplikasi Informatika (APTIKA), bekerja sama dengan pelaku industri, startup logistik serta asosiasi terkait melaksanakan kegiatan sosialisasi implementasi teknologi digital Teknologi TMS (Transportation Management System) dan Driver App pada Selasa (27/7) di Prime Plaza Hotel Sanur, Sanur Kaja, Denpasar Selatan.
Teknologi ini akan dimanfaatkan untuk jangka waktu satu tahun dengan melibatkan 100 pelaku usaha UMKM logistik di bidang kargo dari masing-masing daerah. Dalam kesempatan ini, mereka diajak untuk mendorong adopsi digital logistik dengan mengenalkan solusi digital berbasis TMS dan Driver App untuk optimalisasi rute, alokasi pengiriman, mengelola order, dan memantau proses pengiriman.
Baca Juga: Percepatan Digitalisasi Logistik, Kominfo Gelar Pemanfaatan Vehicle Smart Monitoring
Dengan demikian, pada tahun 2023 akan diimplementasikan solusi digital TMS agar meningkatkan kapasitas pengiriman dengan perencanaan rute dan alokasi kendaraan yang lebih optimal; mempercepat waktu penjadwalan pengiriman; mempercepat waktu mengabarkan lokasi ke customer; hingga meningkatkan keamanan pengiriman.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, IGW Samsi Gunarta memaparkan bahwa pelaku logistik saat ini telah aktif membantu pemerintah daerah di Bali. Seperti halnya dalam pengiriman distribusi maupun transisi dari barang dan sarana.
Meskipun sektor ini sangat menentukan inflasi, ada banyak aktor dan kepentingan yang bermain di dalamnya. Sehingga kerap kali terjadi kondisi saling tarik-menarik.
"Begitu banyak kepentingan di dalamnya, saling tarik-menarik, sehingga tidak terjadi keharmonisan logistik. Oleh karena itu, menurut saya McEasy akan bisa membantu menyelesaikan problem kita semua,” tutur Samsi dalam keterangannya.
Oleh karenanya, semua pihak terkait diharapkan dapat fokus dalam penyelesaian masalah logistik di dalam Bali. Sehingga perbaikan logistik di masa depan dapat terwujud.
Seperti diketahui, inisiasi digitalisasi pada sektor logistik menjadi salah satu agenda utama Kementerian Kominfo dalam transformasi digital sektoral, guna mendorong adopsi teknologi digital di sektor logistik.
Ketua Tim Transformasi Digital Sektor Pertanian Maritim, Logistik Kementerian Kominfo, Dikki Rukmana turut menjelaskan bahwa teknologi TMS ke depannya akan mempermudah dalam melakukan kegiatan di sektor logistik.
Baca Juga: Indico Perluas Digitalisasi Pertanian Hingga 1.000 Hektare di Jawa Tengah
"Besar harapan saya seluruh sektor bisa mendukung piloting terkait adopsi teknologi digital di sektor logistik di Provinsi Bali. Hasil pengukuran dari provinsi akan disampaikan baik ke Dishub, Kemenhub, dan asosiasi supaya bisa kita masifkan ke daerah-daerah lain," kata Dikki.
Diharapkan juga agar kegiatan ini mampu memberikan peran lebih besar kepada pemerintah, khususnya Kementerian Kominfo sebagai fasilitator dalam penerapan sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait.
Terutama Kementerian Perhubungan serta startup digital bidang logistik dalam upaya meningkatkan daya saing perekonomian nasional, efisiensi proses bisnis logistik, serta mengembangkan sistem layanan yang transparan, efisiensi, dan akuntabel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News