PENDIDIKAN - BANDUNG. Majelis Wali Amanat Institut Teknologi Bandung (MWA ITB) menyatakan bahwa ITB akan meyelengarakan Pemilihan Rektor Institut Teknologi Bandung 2025-2030. Agenda ini sebagai persiapan menjelang berakhirnya masa bakti Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., untuk periode 2020-2025.
Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) ITB, Budi Gunadi Sadikin, S.Si., CHFC., CLU., mengatakan bahwa terdapat tiga tema strategis yang perlu diterjemahkan oleh rektor baru ITB, yakni ITB harus menjadi sentra pendidikan yang menghasilkan putra-putri bangsa yang terbaik di bidangnya, membangun ekosistem pendidikan yang berbasis inovasi dan multidisiplin, serta melahirkan pemimpin-pemimpin yang gagasannya dapat mempengaruhi Indonesia, Asia, bahkan dunia.
“Kapal yang kita punya sudah bagus dan siap. Sekarang hanya perlu mencari nahkoda yang mampu membawa kapal ini ke arah yang baru. Oleh karena itu, sudah dibentuk panitia pemilihan rektor ITB 2025-2030 yang dipimpin oleh Bapak Ignasius Jonan dan dibantu oleh Search Committee yang dipimpin oleh Bapak Arcandra Tahar, M.Sc., Ph.D.,” ujarnya, dikutip dalam situs resmi itb.ac.id, beberapa waktu lalu.
Proses pemilihan rektor ITB secara garis besar akan dilakukan dalam empat tahap. Tahap pertama merupakan pendaftaran langsung dan pemilihan nama oleh Search Committee. Para nomine nantinya akan diverifikasi dan disaring menjadi 10 bakal calon. Selanjutnya bakal calon tersebut akan diproses oleh Senat Akademik hingga menyisakan tiga calon rektor yang nantinya akan dipilih.
Adapun kandidatnya adalah Agung Wicaksono, Brian Yuliarto, Donald Crestofel Lantu, Irwan Meilano, Jaka Sembiring, Poerbandono, Sigit Puji Santosa, Tatacipta Dirgantara, Trio Adiono, Wahyu Srigutomo.
Salah satu nama yang cukup dikenal adalah Agung Wicaksono Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN. Mengutip wikipedia, Agung Wicaksono yang merupakan alumni SMA Taruna Nusantara, yang kemudian meraih gelar sarjananya dari jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung pada tahun 2000.
Agung menyelesaikan studi M.B.A. dan M.Sc. dalam bidang International Production Management di Universitas Teknologi Hamburg-Harburg (TUHH), Jerman pada tahun 2002. Agung juga memperoleh gelar PhD dalam bidang International Management dari Universitas St Gallen, Swiss
Sejak tahun 2008, Agung menjadi dosen pengajar di almamaternya Institut Teknologi Bandung. Sempat melepas status sebagai Pegawai Negeri Sipil ketika bertugas di BUMD DKI untuk membangun MRT Jakarta, setelah meninggalkan TransJakarta Agung kembali menjadi pengajar di SBM ITB sebagai bagian dari Center for Policy and Public Management (Pusat Penelitian Kebijakan dan Manajemen Publik). Saat ini Agung menjabat sebagai Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN.
Selanjutnya: Melihat Penguasa Aset Konglomerasi Keuangan di Indonesia, Siapa yang Terbesar?
Menarik Dibaca: IHSG Dibuka Dengan Kenaikan 0,5% Pada Selasa Pagi (12/11)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News