JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku sedang mempelajari nasihat Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk lebih menjaga tutur kata. Dia merasa mendapat nasihat dari orang nomor satu Indonesia saat ini, mengingat Presiden Joko Widodo sedang melawat ke luar negeri.
"Aku perlu belajar lagi. Kata Pak JK, aku boleh keras dan tegas, tetapi jangan kasar. Ini kan soal belajar. Aku kira 'bahasa toilet' itu biasa saja, tetapi ternyata kasar," kata Basuki di Balai Kota, Selasa (24/3).
Dalam pertemuannya dengan Kalla, Senin (23/3) kemarin, Basuki mengaku diberi nasihat untuk berkepala dingin dalam menyelesaikan permasalahan dengan DPRD DKI. Dengan begitu, Pemprov DKI Jakarta dan DPRD bisa kembali bersinergi untuk sama-sama membangun Jakarta.
Dengan pembelajarannya itu, Basuki merasa tidak perlu menggunakan juru bicara (jubir), seperti yang disarankan oleh anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) DKI, AM Fatwa.
"Kalau sekarang saya pakai jubir, kalian (wartawan) tanya ke saya, tetapi saya bilang, 'Biar jubir yang jawab.' Mau enggak? Gue rasa kalian langsung pulang, enggak mau datang lagi," kata Basuki.
Sebelumnya, Basuki juga sudah meminta maaf kepada publik karena sudah mengeluarkan "kata-kata toilet" dalam wawancara langsung di Kompas TV. Beberapa kali "perkataan toilet" itu keluar dari mulutnya saat menanggapi pertanyaan penyiar Kompas TV, Aiman Witjaksono, soal tuduhan yang mengatakan bahwa dirinya mencoba menyuap Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi senilai Rp 12,7 triliun. (Kurnia Sari Aziza)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News