JAKARTA. Ketika ditanya oleh moderator Eko Prasodjo soal isu air bersih, calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengungkapkan wacana integrasi perusahaan air limbah dengan perusahaan air minum.
Kata Ahok, Pemprov DKI Jakarta tengah merancang perda soal integrasi ini. "Ke depan, kalau mau dapat air bersih harus memasukkan air kotor, yang tidak mampu kami subsidi," ujar Ahok di Hotel Bidakara, Jumat (27/1).
Ahok mengakui bahwa dua perusahaan swasta penyedia air, Palyja dan Aetra, belum mampu memenuhi kebutuhan warga. Kendati demikian, ia meminta agar kerja mereka bisa dihargai.
Ahok mengandalkan public service obligation (PSO) atau subsidi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama menengah ke bawah.
Hal ini dikarenakan masyarakat yang tidak mendapat akses air harus membayar Rp 25.000 hingga Rp 30.000 per kubik. Padahal, DKI menjual seharga Rp 1.050 per kubik.
Ahok menyatakan, ke depan, mereka yang mampu akan membayar lebih agar pemerintah mampu menyubsidi yang kurang mampu.
Ahok juga menjanjikan instalasi air gratis bagi warga yang tak mampu. Sebab, pemasangan pertama cukup memberatkan masyarakat. "Yang tidak mampu, yang penting jangan bayar uang muka," ujar Ahok. (Nibras Nada Nailufar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News