JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta supaya proses lelang proyek jalan berbayar elektronik atau Electronic Road Pricing (ERP) dapat dimulai secepat mungkin.
"Saya minta dalam minggu ini juga proses lelang terkait rencana penerapan sistem ERP di Jakarta segera dimulai. Sehingga bisa cepat diberlakukan," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (25/7).
Menurut dia, apabila proses lelang dapat dimulai pada pekan ini, maka diperkirakan dalam jangka waktu sekitar enam bulan kedepan sistem ERP sudah dapat diberlakukan secara efektif.
Lebih lanjut, pria yang lebih akrab disapa Ahok sehari-hari itu pun menyatakan akan segera menandatangani peraturan gubernur (pergub) terkait penerapan sistem ERP di beberapa ruas jalan di wilayah ibukota.
"Saya juga akan secepatnya menandatangani pergub untuk ERP. Setelah pergub itu ditandatangani, maka proses lelang bisa segera dimulai. Mungkin hari ini akan saya tandatangani pergub itu," ujar Ahok.
Dia menginginkan agar sistem ERP yang diterapkan di Kota Jakarta adalah yang sudah umum digunakan di kota-kota lain di dunia. Dengan begitu, standarnya lebih jelas dan hasilnya telah teruji.
"Saya ingin sistem ERP yang diberlakukan di Jakarta itu best practice, atau sudah banyak dipakai di seluruh dunia. Jadi, ada standar yang jelas. Lihat saja ERP yang seperti apa yang digunakan di kota-kota lain di dunia," tutur Ahok.
Apabila sudah didapatkan pemenang lelang, dia mengungkapkan, maka pihak pemenang tersebut yang nantinya akan bertanggung jawab untuk membangun infrastruktur ERP di Jakarta.
"Kemudian, nanti Pemprov DKI akan mengganti semua biaya pembangunan dengan cara menyicil dari hasil pendapatan. Kalau ternyata masih ada sisa dari biaya pembangunan itu, maka kemungkinan akan kami manfaatkan untuk subsidi bus," ungkap Ahok.
Seperti diketahui, dua perusahaan asing telah lebih dulu melakukan uji coba mesin ERP di dua ruas jalan yang berbeda di Jakarta, yakni di Jalan Jenderal Sudirman oleh Kapsch dari Swedia dan di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan oleh Q-Free asal Norwegia. Budi Suyanto
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News