Ahok singgung cocok dengan Djarot

Kamis, 28 Juli 2016 | 10:48 WIB Sumber: Kompas.com
Ahok singgung cocok dengan Djarot


JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memutuskan maju melalui jalur partai politik pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Pria yang akrab disapa Ahok itu sebelumnya berencana maju melalui jalur perseorangan dengan calon wakil gubernur Heru Budi Hartono.

Namun pada halalbihalal relawan Teman Ahok, Rabu (27/7) malam, Ahok kembali menyinggung nama Djarot Saiful Hidayat, kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang kini menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Ahok kembali menegaskan ia cocok berpasangan dengan Djarot dalam memimpin ibu kota. Bahkan, kata dia, awalnya Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri tidak akan mengajukan Djarot sebagai calon wakil gubernurnya dahulu. Saat itu, Megawati memilih kader lainnya, Boy Sadikin untuk berdampingan dengan Ahok.

"Saking dekatnya aku sama Bu Mega, aku ngotot bilang enggak cocok (sama Boy), aku cocoknya sama Djarot. Aku sudah kenal Djarot begitu lama, pas aku Bupati Belitung Timur, Pak Djarot jadi Wali Kota Blitar," kata Ahok.

Kini, lanjut dia, Megawati heran mengapa Ahok tak kembali berpasangan dengan Djarot pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Ia lebih memilih berpasangan dengan Heru.

Kepada Megawati, Ahok mengaku ingin kembali berpasangan dengan Djarot. Namun Megawati tak memberikan Djarot jika ia maju melalui jalur perseorangan. Sebab, ada mekanisme partai politik yang harus dilalui.

"Dari dulu Bu Mega sudah tahu aku suka sama Djarot kok. Bayangkan dulu aja Bu Mega aku ajak ribut buat pertahanin Djarot. 'Ini Ahok gimana gitu lho, dulu dia mau Djarot, saya dilawan juga' begitu kata Bu Mega," kata Ahok.

Dengan demikian, Ahok berencana kembali menemui Megawati dalam waktu dekat. Dalam pertemuan itu, Ahok akan melaporkan bahwa dirinya sudah memutuskan maju melalui jalur partai politik.

Ahok juga akan menceritakan keputusannya memilih Heru karena relawan Teman Ahok harus memasukkan nama calon wakil gubernur di dalam formulir dukungan calon perseorangan. Kemudian, apakah Ahok jadi berpasangan dengan Heru?

"Ya saya tanya, Pak Heru berani enggak? Dia bilang, kalau perintah bapak, saya ikut. Meaki sebenarnya Pak Heru kan masih muda, pertimbangannya kalau jadi cawagub, harus berhenti dari PNS," kata Ahok.

Ia pun menyerahkan hal ini sesuai keputusan partai politik pendukung serta relawannya. (Kurnia Sari Aziza)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia

Terbaru