PADANG. Pasca gempa yang mengguncang Sumatera Barat pada Kamis pukul 05.56 WIB, aliran listrik terputus di Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan berjarak 125 kilometer selatan kota Padang.
Salah seorang warga Ujung Air Pesisir Selatan, Peren (40), saat dikonfirmasi dari Padang mengatakan ketika gempa bumi terjadi, aliran listrik langsung padam dan warga panik.
"Warga langsung berlarian ke luar rumah, saat itu cuaca masih gelap," kata dia, Kamis (2/6).
Ia mengatakan getaran gempa dirasakan cukup kuat menyebabkan barang-barang yang ada dalam rumah berserakan. "Kami khawatir setelah gempa, listrik padam jadi tidak tahu informasi apapun," katanya.
Selain aliran listrik terputus, katanya, air laut naik sekitar 1,5 meter. Ia mengatakan saat ini aktivitas warga sudah kembali normal seperti biasa.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang memastikan gempa yang mengguncang Sumbar pada pukul 05.56 WIB dengan kekuatan 6,5 Skala Richter tidak berpotensi tsunami.
"Gempa berpusat di 79 kilometer barat daya Pesisir Selatan, tidak berpotensi tsunami," kata Kepala Stasiun Geofisika Kelas I BMKG Padang Panjang Rahmat Triyono.
Gempa yang mengguncang Kota Padang tersebut, getarannya juga dirasakan hingga beberapa daerah, seperti Solok Selatan dan Koto Solok.
Salah seorang warga Solok, Joko, mengatakan getaran cukup kuat sehingga banyak warga yang lari ke luar rumah.
Yogi, salah seorang warga Padang, mengaku kaget karena suara gemuruh di rumah ternyata ada gempa. "Saya sedang di dapur rupanya ada gempa, langsung ke luar," kata dia.
Hingga saat ini belum diketahui kerusakan akibat gempa yang berlokasi di 2,29 Lintang Selatan, 100.46 Bujur Timur dengan kedalaman 72 kilometer itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News