Angkutan umum cerminan pemimpin daerah

Jumat, 18 September 2015 | 23:58 WIB Sumber: Antara
Angkutan umum cerminan pemimpin daerah


SEMARANG. Pakar transportasi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno berpendapat bahwa kondisi angkutan umum di suatu daerah merupakan cerminan sosok pemimpin daerah itu.

"Kalau angkutan (transportasi) umumnya bagus, berarti pemimpin daerahnya bagus. Namun, kalau angkutan umumnya buruk, ya, berarti kepemimpinnya juga buruk," ujarnya,  Jumat (18/9) usai diskusi buku bertajuk "Membela Angkutan Umum" karya Eka Sari Lorena Soerbakti.

Djoko yang juga merupakan Kepala Laboratorium Transportasi Unika Soegijapranata Semarang itu menjelaskan, di seluruh Indonesia belum ada satu pun daerah yang memiliki kondisi transportasi bagus, termasuk di Kota Semarang.

"Sebenarnya, Solo sudah mendekati bagus. Kekurangannya banyak, namun sudah mendekati baik. Karena apa? Perencanaannya cukup bagus dan pemimpinnya juga mau mendengarkan saran dan kritik," katanya.

Djoko mencontohkan kondisi transportasi umum di Kota Semarang yang masih jauh dari kata bagus, meski sudah ada BRT (Bus Rapid Transit) Trans Semarang yang di konsep sebagai moda transportasi massal.

"Nyatanya, pengguna sepeda motornya juga masih banyak sekali. Anak-anak sekolah berangkat ke sekolah lebih memilih naik sepeda motor ketimbang angkutan umum. Dilarang juga percuma," katanya.

Menurut dia, ketersediaan Trans Semarang belum menjangkau sampai permukiman-permukiman baru, apalagi daerah terpencil sehingga belum bisa menjadi angkutan alternatif yang bisa diakses masyarakat.

"Siswa dilarang pun ke sekolah menggunakan sepeda motor juga tidak akan efektif. Banyak yang kemudian parkir di luar sekolah. Karena apa? Angkutan alternatifnya belum disediakan," ujarnya.

Untuk itu, ia menyarankan Pemerintah Kota Semarang membenahi transportasi massalnya dulu secara baik, mulai kenyamanan, keamanan, sampai akses ke kawasan-kawasan yang terpencil.

"Jika angkutan umumnya sudah bagus, tidak dilarang pun siswa akan lebih memilih menggunakan moda transportasi massal. Ini jadi pekerjaan rumah bagi pemimpin Kota Semarang ke depan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan
Terbaru