Anies Baswedan Bertemu Mahasiswa Doktoral di Inggris, Bahas Jakarta Pasca Pandemi

Senin, 16 Mei 2022 | 22:13 WIB   Reporter: Ahmad Febrian
Anies Baswedan Bertemu Mahasiswa Doktoral di Inggris, Bahas Jakarta Pasca Pandemi

ILUSTRASI. Anies Baswedan berdialog dengan mahasiwa doktoral di Inggris


DKI JAKARTA - JAKARTA.  Pelaksanaan program di Provinsi DKI Jakarta membutuhkan inovasi teknologi terbaru. Hal ini untuk mengatasi beragam tantangan dalam menata kota pascapandemi Covid-19.

Butuh harmonisasi data dan pemanfaatan teknologi terbaru untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat. Pada saat berkunkung ke London, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan  para mahasiswa doktoral di London, Inggris  berdialog mengenai beragam tantangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pasca pandemi, dan solusinya.

Kegiatan kampus Kings College London, sebagai bagian dari kunjungan kerja Anies di Inggris. “Saya senang berdiskusi dengan para mahasiswa
doktoral, sebab risetnya berdasarkan bukti empirik. Setiap mengambil kebijakan, saya selalu memutuskan berdasarkan data dan bukti di lapangan atau policy based evidence. Termasuk dalam pemanfaatan teknologi di Jakarta” ujarnya Anies, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, akhir pekan lalu. 

Anies, yang pernah mengenyam pendidikan doktoral di Northern Illinois University, Amerika Serikat meminta para mahasiswa doktoral membantu program Pemprov Jakarta. Hasil riset harus dapat diterapkan sebagai solusi mengatasi persoalan di lapangan. Ia juga meminta para mahasiswa membangun jejaring internasional.

Dalam diskusi tersebut, Anies mendengarkan paparan hasil riset mahasiswa doktoral. Mereka antara lain dari University of Cambridge, University of Oxford, dan Imperial College London. Mereka menyajikan hasil penelitian di kota Jakarta tentang sejumlah topik. Mulai dari penanganan Covid-19 berbasis data di Ibukota, manajemen lalu lintas, perluasan layanan pendidikan anak usia dini, dan penggunaan teknologi informatika dalam layanan
pemerintahan.

Sandhi Wiedyanoe, Mahasiswa doktoral di Edinburgh Napier University mengatakan, Pemprov DKI  Jakarta membutuhkan teknologi transportasi terbaru untuk menata kota pascapandemi Covid-19. Ia mencontohkan, pemerintah perlu merancang kebijakan yang mendukung perkembangan kendaraan otomatis dan ramah lingkungan.

Perwira di Korps Lalu Lintas Polri tersebut menila, kendaraan yang dikendalikan dengan teknologi komputer berpeluang menekan angka kecelakaan, yang sebagian disebabkan faktor kelalaian manusia.  "Berdasar data Korlantas Polri, setiap jam rerata tiga orang meninggal dunia akibat kecelakaan
di jalan, sebagian terjadi di Jakarta,” ujarnya saat memaparkan hasil riset.

Zahratu Sabrina, dosen Spatial Data Science di Kings College London mengatakan, Jakarta membutuhkan inovasi di bidang geospasial. Ia mengatakan,
Jakarta dan kota besar lain di Indonesia membutuhkan pemetaan kondisi bangunan secara terintegrasi. Antara lain lokasi, ukuran, tipe, usia, dan peruntukan bangunan.

Selama ini Jakarta belum memiliki data tersebut secara menyeluruh. Padahal, data pemetaan bangunan dibutuhkan untuk melakukan analisa spasial atau pemodelan. “Data bangunan yang menyeluruh dan terintegrasi dapat kita gunakan untuk menata kota lebih baik, termasuk untuk keperluan mitigasi bencana banjir dan gempa bumi,” ujarnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian

Terbaru