Penting diketahui, roof lifting atau pengangkatan atap dilakukan ketika sebuah bangunan memiliki jarak bebas yang rendah, atap struktur dapat diangkat secara hidrolik untuk menaikkan langit-langit.
Baca Juga: Hadapi lonjakan kasus Covid-19, Pemprov DKI Jakarta usulkan penambahan tracer
Mengutip laman Gygging-Uddemann, roof lifting merupakan solusi efektif dan efisien dilakukan terutama untuk bangunan yang sudah lama dengan ketinggian langit-langit yang sudah usang dan tidak dapat dipertahankan.
Dengan lift atap, bangunan atap rendah dapat diubah menjadi struktur modern dengan izin ketinggian untuk gudang, penyimpanan, manufaktur, atau fasilitas distribusi. Hampir semua struktur atap baja dapat diangkat menggunakan alat angkat berat khusus seperti pemanjat batang dan pemanjat untai.
Meski demikian, pengangkatan atap JIS ini ternyata bukan merupakan yang pertama di Asia atau dunia. Pengangkatan atap ini sudah lebih dulu dilakukan di berbagai negara seperti Gwangmeyong Velodrome di Korea Selatan, Maracana Stadium di Brazil, Jawaharlat Nehru Stadium Delhi di India, dan Cardinals Stadium di Amerika Serikat.
Roof lifting atau pengangkatan atap ini dilakukan karena dinilai jauh lebih cepat, efisien dan hemat biaya. Selama peningkatan struktur atap baja yang ada, total area yang terangkat bisa mencapai 10.000 meter persegi atau lebih.
Saat melakukan operasi pengangkatan untuk menaikkan langit-langit, lebih dari 50 jack untai dapat digunakan yang memiliki kapasitas angkat gabungan hampir 800 ton.
Untuk pengangkatan atap, girder baja utama diangkat dua sekaligus menggunakan tiang kerangka sementara untuk pemanjat batang baja hidrolik. (Ardiansyah Fadli)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Stadion JIS Masuki Tahap Roof Lifting, Anies: Ini Pertama di Dunia"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News