Anies mencemaskan kondisi Jakarta, ini pemicunya

Jumat, 04 September 2020 | 10:56 WIB Sumber: Kompas.com
Anies mencemaskan kondisi Jakarta, ini pemicunya

ILUSTRASI. Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan.


Setelah kasus Covid-19 melonjak, Pemprov DKI berencana menambah 11 RS rujukan. Sebanyak 11 RS yang akan menjadi rujukan penanganan Corona ini, terdiri dari yang dikelola swasta, militer, hingga BUMN. Dengan tambahan 11 RS tersebut, maka akan ada tambahan 85 kamar ICU dan 286 ruang isolasi. 

Berdasarkan data yang diterima dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, saat ini Pemprov DKI memiliki 513 tempat tidur di Intensive Care Unit (ICU) dan 4.054 tempat tidur ruang isolasi. Namun ditargetkan akan ditambah sehingga menjadi 4.800 tempat di ruang isolasi dan 650 tempat di ruang ICU. 

Baca Juga: Masker katup tidak efektif, ini jenis masker yang disarankan WHO

Dengan demikian, saat ini DKI kurang 137 kamar ICU dan 746 ruang isolasi. Dari RSUD seluruh Jakarta, diperkirakan ada penambahan 357 kasur ICU dan isolasi. Selain itu RS Pertamina dan Siloam Mampang akan menambah 115 tempat tidur. Terkait pemetaan wilayah Covid-19, berdasarkan data Pemprov DKI, seluruh kota di DKI Jakarta, yakni Jakarta Pusat; Jakarta Barat; Jakarta Utara; dan Jakarta Timur masuk kategori zona merah. 

Adapun, jumlah rukun warga (RW) yang berstatus zona merah penularan Covid-19 hingga Kamis kemarin adalah 24 RW. RW zona merah kemudian dimasukkan dalam kategori wilayah pengendalian ketat (WPK) sehingga sejumlah pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tidak diberlakukan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anies: Kondisi Jakarta Mengkhawatirkan karena Penularan Covid-19 Tinggi", Klik untuk baca: https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/04/08474721/anies-kondisi-jakarta-mengkhawatirkan-karena-penularan-covid-19-tinggi?page=1
Penulis : Rindi Nuris Velarosdela
Editor : Sandro Gatra

 

Selanjutnya: Update Corona di Indonesia: Kamis 3 September, sehari tambah 3.622 kasus baru

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Terbaru