Antisipasi El Nino, Kementan Dorong Petani Tingkatkan Produktivitas

Rabu, 31 Mei 2023 | 22:36 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong Petani Tingkatkan Produktivitas

ILUSTRASI. Seorang warga mengembala ternaknya di lahan pertanian yang kering di Desa Lulut, Nambo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (3/9/2020). Antisipasi El Nino, Kementan Dorong Petani Tingkatkan Produktivitas.


AGRIBISNIS -  BANJARBARU. Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong petani meningkatkan produktivitas sektor pertanian sebagai upaya memenuhi kebutuhan pangan serta mengantisipasi El Nino yang diperkirakan terjadi pada Agustus 2023.

Hal ini merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo agar seluruh jajaran Kementan membantu petani dan sebagai persiapan dari semua daerah di Indonesia untuk menghadapi El Nino.

El Nino merupakan fenomena kering dimana curah hujannya itu lebih kering dari biasanya. Yang disebut dari biasanya itu rata-rata curah hujan selama 25 tahun, kalo El Nino itu lebih kering dibandingkan dengan rata-rata selama 25 tahun itu.

Menyadari Pentingnya pengetahuan tentang hal tersebut Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) dan dilaksanakan oleh Pusat Pendidikan Pertanian menggelar Millenial Agriculture Forum (MAF) Vol 4 Edisi 20 Tahun 2023.

Baca Juga: Waspada! Ada Potensi Kenaikan Inflasi Tersulut Peningkatan Harga Pangan

Kegiatan MAF diselenggarakan oleh SMK-PP Negeri Banjarbaru yang di fasilitasi oleh Pusat Pendidikan Pertanian mengambil tema "Bertani Ramah Lingkungan Di Tengah Fenomena Climate Change Tetap Menguntungkan" melalui daring, Sabtu, (27/5).

Hadir dan membuka MAF ini, Kepala Badan PPSDMP, Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa El Nino adalah salah satu fenomena sebagai dampak dari climate change, selain itu ada juga La Nina dan serangan Organisme Pengganggu Tanaman [OPT] yang luar biasa.

"Menghadapi El Nino yang paling penting adalah antisipasi, adaptasi serta mitigasi. Karena saat ini sudah memasuki El Nino yg paling penting adalah bagaimana melakukan adaptasi dan mitigasi," jelas Dedi seperti dikutip dari siaran pers Kementan, Rabu (31/5).

Pada kesempatan itu Dedi mangajak petani untuk menggadapi El nino dengan pemanfaatan air efisien dan hemat, perbaiki saluran irigasi, pembuatan embung, penggunaan teknologi, penahan air (biochars), dan penggunaan varietas unggul.

Baca Juga: Menakar Prospek Harga CPO di Tengah Kekhawatiran Ancaman El Nino

Dalam kesempatan sama, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso mengatakan bahwa saat ini di prediksi akan menghadapi fenomena iklim yaitu el nino, dampaknya akan mengurangi curah hujan di Indonesia. 

"Ini akan menjadi tantangan di dunia pertanian, maka perlu dilakukan penderasan tentang pertanian ramah lingkungan melalui kegiatan MAF ini," ujar Budi saat memberikan sambutan dalam kegiatan tersebut.

Editor: Noverius Laoli

Terbaru