Antisipasi pemudik, semua desa di Jatim siapkan layanan observasi mandiri Covid-19

Kamis, 09 April 2020 | 23:12 WIB   Reporter: Barly Haliem
Antisipasi pemudik, semua desa di Jatim siapkan layanan observasi mandiri Covid-19

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin rapat koordinasi secara virtual Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) provinsi dan kabupaten/kota di Jatim, Kamis (9/4/2020).


DAMPAK VIRUS CORONA - JAKARTA. Gelombang mudik menjelang puasa dan Lebaran berpeluang menjadi sarana penyebaran wabah Covid-19. Oleh karena itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali menegaskan agar seluruh daerah di Jawa Timur (Jatim) menyediakan layanan observasi atau isolasi mandiri Covid-19 hingga tingkat desa. 

Penegasan Khofifah disampaikan dalam rapat koordinasi secara virtual Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) provinsi dan kabupaten/kota  di Jatim, Kamis (9/4).  “Kami ingin masing-masing daerah  punya layanan sampai lini paling bawah, hingga RT, RW, Dusun. Minimal tingkat desa,” kata Gubernur Khofifah dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (9/4). 

Baca Juga: Pemprov Jatim siapkan 9 pemakaman rahasia khusus korban Covid-19

Khofifah menyatakan, sampai dengan hari Kamis, baru  2.527 desa atau setara dengan 29,9% total desa di Jatim yang menyiapkan ruang observasi mandiri. Selain itu saat ini ada 527 kawasan pemukiman di Jatim yang diawasi ketat oleh TNI dan juga Polri. 

Baca Juga: Gubernur Jatim sulap rumah dinas jadi posko Covid-19

Namun demikian, mayoritas desa di Jatim belum menyiapkan fasilitas tersebut. “Tentu harapannya layanan ini segera disiapkan,” imbuh Khofifah.

Penyediaan layanan observasi mandiri ini menjadi penting dan mendesak. Sebab saat ini sudah terdeteksi  lebih dari 50.000 pemudik dari luar daerah yang sudah masuk ke Jatim. 

Mantan Menteri Sosial ini mencontohkan, 10 hari yang lalu, dirinya mendapatkan laporan Bupati Lamongan bahwa pemudik dari Jakarta yang sudah masuk Lamongan masih sekitar 1.000. “Tapi tadi disampaikan kira-kira yang dari Jabodetabek saja sudah sekitar 10.000. Belum lagi yang masuk daerah lain,” ungkap dia. 

Oleh sebab itu, Gubernur Jatim menandaskan, pemerintah kabupaten dan kota di Jatim segera menyediakan sarana observasi di tingkat paling bawah. Kehadiran layanan ini di setiap desa akan membantu para perantau yang pulang kampung untuk bisa bertemu dengan keluarga dengan jarak aman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon

Terbaru