Asita: Dampak baik penguatan dolar belum terasa

Selasa, 29 September 2015 | 15:40 WIB   Reporter: Havid Vebri
Asita: Dampak baik penguatan dolar belum terasa


JAKARTA. Asosiasi perusahaan perjalanan wisata Indonesia (Asita) Jawa Tengah menyatakan dampak baik penguatan dolar Amerika Serikat (AS) belum terasa di sejumlah destinasi wisata di Jawa Tengah.

"Beberapa daerah yang merasakan dampak baik dari penguatan dolar AS terhadap mata uang rupiah di antaranya Bali dan Yogya," kata Ketua Asita Jateng, Joko Suratno di Semarang, Selasa (29/9).

Menurut dia, daerah-daerah tersebut memiliki sejumlah destinasi wisata yang disukai oleh wisatawan mancanegara. Dengan demikian, dapat dipastikan angka kunjungan oleh wisatawan asing ke kota-kota tersebut semakin tinggi.

Selain itu, dengan adanya penguatan dolar AS terhadap rupiah tersebut daya beli masyarakat asing lebih tinggi ketika mereka berada di Indonesia.

Joko mengatakan, kondisi tersebut belum terjadi di Jawa Tengah, khususnya Kota Semarang mengingat destinasi wisata yang ada masih terbatas dan banyak wisatawan asing belum tertarik untuk datang.

"Kalau secara umum di Jawa Tengah, destinasi wisata yang didatangi oleh wisatawan asing baru itu-itu saja, misalnya kalau kapal pesiar seringnya ke Candi Borobudur. Sedangkan kalau individu lebih sering datang ke Solo daripada ke Semarang," katanya.

Menurut dia, warga negara asing yang datang ke Kota Semarang kebanyakan adalah pelaku bisnis sehingga tidak terlalu berpengaruh bagi sektor wisata setempat.

Oleh karena itu, pihaknya berharap suatu saat Jawa Tengah khususnya Kota Semarang dapat memiliki destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan asing sehingga dapat merasakan dampak baik penguatan dolar AS.

Joko mengatakan, untuk dapat merealisasikan harapan tersebut perlu ada sinergi antara Pemerintah dengan pelaku wisata. Salah satu yang harus diperhatikan adalah infrastruktur.

Pihaknya berharap, wisatawan asing yang datang ke daerah-daerah di Jawa Tengah dapat merasakan kenyamanan seperti berada di daerah mereka sendiri.

"Misalnya kemudahan akses dari satu tempat ke tempat yang lain, selain itu juga sarana dan prasaran umum. Seperti yang ada di Bali, semuanya serba mudah sehingga wisatawan asing merasa nyaman berada di sana," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri

Terbaru