BATAM. Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson menyambut positif penetapan Batam sebagai Kawasan Ekonomi Khusus, demi meningkatkan jumlah investasi dari Negara Kangguru itu ke Batam Kepulauan Riau.
"Saya pikir itu adalah langkah yang baik. Sekarang daerah-daerah banyak yang pakai KEK dan FTZ, untuk merangsang investor dan pembangunan, saya pikir itu langkah penting," kata Paul Grigson usai berjumpa dengan Wali Kota Batam Muhammad Rudi di Batam, Rabu (20/4).
Penerapan KEK dengan sejumlah kemudahan berinvestasi dipercaya dapat merangsang investor datang dan menanamkan modalnya.
Bagi Australia, kata dia, apa pun kebijakan Pemerintah Indonesia, asalkan membuat bisnis lebih mudah, membantu melindungi investor dan mendorong perkembangan penanam modal asing adalah kemajuan yang positif.
"Yang paling penting untuk perusahaan Australia adalah kepastian dan bahwa penanam modal akan aman," kata dia.
Di tempat yang sama, Wali Kota Batam Muhammad Rudi menyatakan status Batam yang baru memberikan banyak kemudahan bagi penanam modal asing.
"Kami sudah jelaskan tadi. Perubahan ini lebih baik. FTZ Batam tetap ada, ditambah KEK, itulah kata Menko Perekonomian," jelas Muhammad Rudi.
Ia meminta penanam modal, terutama dari Australia untuk tidak khawatir dengan kepastian hukum karena pemerintah telah memikirkan yang terbaik untuk Batam.
"Intinya tidak usah takut, regulasinya akan lebih baik ke depan. dan tidak akan berubah ke yang negatif. Pasti yang ke positif," katanya.
Dubes Australia Paul Grigson sengaja melakukan kunjungan kerja ke Batam untuk melihat potensi investasi di kota itu, sekaligus memastikan status hukum dan perlindungan terhadap PMA.
Di Batam, rombongan dari Australia itu juga melakukan kunjungan ke kawasan industri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News