BPTJ akan buat lajur tol khusus angkutan umum

Kamis, 12 Mei 2016 | 16:04 WIB Sumber: Antara
BPTJ akan buat lajur tol khusus angkutan umum


JAKARTA. Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) tengah berupaya untuk membuat lajur tol yang boleh dilintasi hanya untuk angkutan umum. Hal ini dilakukan untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, terutama dari daerah-daerah penyangga luar Jakarta.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan BPTJ Suharto mengatakan, lajur tersebut hanya boleh dilalui oleh angkutan berkapasitas 16 penumpang ke atas. "Kita akan coba karena ini masih dalam tahapan progres untuk bagaimana bisa menggunakan satu lajur di tol untuk angkutan umum yang memiliki kapasitas besar, yang dinamakan 'High-Occupancy Vehicle (HOV) Lane'," katanya di Jakarta, Kamis (12/5).

Suharto menjelaskan, konsep tersebut saat ini masih dalam tahap pembahasan dengan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT), Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, termasuk Kepolisian.

"Seandainya masyarakat menggunakan kendaraan dengan kapasitas rendah yang melintasi lajur tersebut, tentunya itu pelanggaran, karena itu kita sedang berkoordinasi dengan kepolisian bagaimana menyikapinya," tuturnya.

Adapun, ruas-ruas yang akan dibuat lajur khusus tersebut, meliputi ruas jalan tol daerah penyangga yang mengarah ke Jakarta atau sekitar Jabodetabek. Dia menambahkan pemberlakuan lajur tersebut disesuaikan dengan frekuensi kendaraan yang melintas, artinya hanya pada jam-jam sibuk, seperti pagi dan sore hari ketika berangkat dan pulang bekerja.

Terkait payung hukum, Suharto menyebut, pihaknya akan merumuskan dan mengusulkan kepada Presiden untuk dibuatkan Perpres. "Sehingga, ketika Perpres sudah terbit akan kita sosialisasikan," katanya.

Suharto menuturkan rencana pembuatan lajur khusus tersebut termasuk ke dalam Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RIJT) yang saat ini masih digodok dengan kementerian dan lembaga terkait se-Jabodetabek.

Dia berharap konsep lajur tol khusus angkutan umum berkapasitas penumpang besar tersebut segera rampung agar akhir tahun ini bisa dioperasikan, sehingga bisa mengurangi volume kendaraan pribadi serta kemacetan yang ditimbulkannya.

Dalam kesempatan yang sama, perwakilan dari operator bus PT Maya Sari Bakti, Daryono berharap, dengan adanya lajur khusus tersebut, waktu tempuh perjalanan bisa berkurang. "Tahun 90-an, waktu tempuh dari Tangerang ke Tomang (Jakarta-Barat) hanya 30 menit, karena hanya tiga kali mengerem, di Pintu Tol Karawaci, Karang Tengah dan Tomang, sementara saat ini 1,5 jam," katanya.

Imbasnya, lanjut dia, frekuensi pengangkutan pun berkurang karena lamanya di perjalanan akibat terjebak kemacetan yang memakan biaya lebih, terutama untuk bahan bakar. "Akhirnya, bus umum ini seperti bus antar jemput karyawan, pagi dan sore saja," katanya.

Menurut Daryono, apabila perjalanan lancar, termasuk di jalan tol, maka dengan sendirinya para pekerja yang kebanyakan dari kalangan kelas menengah, akan beralih dari menggunakan mobil pribadi ke angkutan umum. (Juwita Trisna Rahayu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini
Terbaru