INFRASTRUKTUR DAERAH - KULON PROGO. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menginginkan bandara baru di Kulon Progo tetap bernama New Yogyakarta International Airport (NYIA). Selain sudah familiar, menurut Sultan, nama itu tidak memunculkan adanya pro-kontra di tengah masyarakat.
"Namanya ya NYIA, itu saja. Enggak ada (yang lain). Daripada nanti ada yang setuju dan enggak setuju," kata Sultan, disela meninjau progres pembangunan NYIA, Selasa (8/1). Sultan meninjau pembangunan NYIA bersama sejumlah pejabat di tingkat I DIY, juga para penasihatnya, kemudian Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo.
Singkatan nama NYIA juga mempertimbangkan perlunya kode bagi bandara di antara bandara lain di dunia.
Kode harus baru dan belum terpakai oleh bandara lain. "NYIA kan jelas belum dipakai. Nanti nyebutnya kan juga bukan NYIA, tetap Bandara Jogja. Bandara John F Kennedy juga tetap menyebutnya New York Airport," kata Sultan.
Direktur Teknik PT Angkasa Pura I Lukman F. Laisa mengungkapkan bahwa nama bandara ini telah mendapat persetujuan Menteri Perhubungan. “Alhamdullilah sudah ada draft keputusan dari Pak Menteri Perhubungan,” kata Lukman.
Saat ini, pembangunan fisik bandara baru mencapai 25%. Terminal penumpang dan gedung parkir sudah tampak beberapa lantai. Runway atau landasan pacu bagi pesawat tengah memasuki pengerasan lahan.
Konstruksi bandara ditangani PT Pembangunan Perumahan (PP)-KSO sebagai kontraktor dari AP I. Diektur AP I Faik Fahmi mengatakan, NYIA ditargetkan rampung secara keseluruhan di akhir 2019. Namun, NYIA ditargetkan bisa beroperasi secara minimum pada April tahun ini.
Bandara nantinya memiliki landasan pacu sepanjang 3.250 meter yang memungkinkannya didarati pesawat terbesar dan terberat, seperti Boeing 777 dan Airbus A380. “Adanya NYIA akan membuat Yogyakarta lebih istimewa lagi," kata Faik. (Dani Julius Zebua)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sri Sultan Ingin Bandara Baru Yogyakarta Mempertahankan Nama NYIA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News