KUPANG. PT. Telkom (Persero) untuk sementara memutuskan layanan sejumlah pelangganya di wilayah Bima NTB dan NTT akibat banjir bandang yang menerjang Bima dan Sumbawa.
EVP Telkom Regional V Jatim, Bali, Nusra Suparwiyanto, mengatakan, dengan kondisi perangkat telekomunikasi terendam air, akan sangat berisiko jika layanan tetap hidup. "Sehingga kami terpaksa harus mematikan sementara," katanya dalam rilis, Kamis (22/12).
Pemutusan jaringan tersebut dilakukan khususnya untuk sejumlah wilayah seperti Bima ke arah Timur yang meliputi Bima, Labuan Bajo, Maumere, Ende, seluruh Flores, Kupang, Dilli, dan layanan anak perusahaan Telkomsel di Dili, Timor Leste.
Pelanggan di sejumlah area tersebut tidak bisa melakukan komunikasi "in and out" untuk sementara waktu, demikian juga sebaliknya bagi yang akan menghubungi ke arah itu. Selanjutnya Telkomsel sudah menyiapkan langkah-langkah antisipasi supaya jaringan Telkomsel segera bisa digunakan.
Beberapa langkah recovery telah dilakukan, namun prioritas pertama yang dilakukan adalah normalisasi "voice" Telkomsel terlebih dahulu. Normalisasi ini diestimasikan selesai dalam tiga jam. Langkah berikutnya adalah dengan mengaktifkan link baru SKKL (Sistem Komunikasi Kabel Laut) Maumere - Makasar, dan segera menghidupkan STO (Sentral Telepon Otomat) Bima.
Telkom juga sedang menunggu surutnya air yang saat ini merendam perangkat-perangkatnya, diantaranya genset, rectifier, dan DWDM (Dense Wavelenght Division Multiplexing). Perangkat DWDM ini merupakan telnologi multiplexing optik yang digunakan untuk meningkatkan kapasitas bandwidth pada jaringan fiber eksisting.
Jaringan Telkomsel di NTT sempat lumpuh total sejak Rabu (21/12) pukul 15.00 Wita waktu setempat. Jaringan Internet sempat kembali normal sekitar pukul 01.10 Wita namun hingga saat ini jaringan Internet dan telepon masih belum stabil
(Kornelir Kaha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News