Bank Banten bersiap mencari dana modal hingga Rp 3,04 triliun

Kamis, 05 November 2020 | 16:10 WIB   Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang
Bank Banten bersiap mencari dana modal hingga Rp 3,04 triliun


MODAL BANK -  JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) akan memperkuat modal. Bank Banten akan mencari dana modal melalui lantai bursa.

Direktur Utama Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa menjelaskan, penambahan modal itu tentunya selaras dengan keterbukaan informasi yang telah dilakukan, yakni melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) VI alias rights issue. 

Bila rencana itu berjalan sesuai rencana, tentu bank bersandi bursa BEKS ini bisa dengan lebih cepat mengakselerasi pertumbuhan kinerja, yang telah sempat tertekan. Tercermin dari realisasi di bulan Juni 2020, Bank Banten mencatat rugi sebesar Rp 99,98 miliar. Sebab, menurut penuturan Fahmi pihaknya menargetkan dana yang bisa diperoleh lewat aksi tersebut bakal mencapai Rp 3,04 triliun. 

Adapun, dilakukannya aksi korporasi ini juga berkaitan dengan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2020. Dalam Perda tersebut, Pemprov Banten selaku pemegang saham perseroan melalui PT Banten Global Developtment (BGD) bakal memperkuat modal Bank Banten dengan nilai mencapai Rp 1,55 triliun.

Baca Juga: Penuhi aturan modal minimal dalam POJK 12, dua bank ini segera lakukan konsolidasi

Pihaknya juga menegaskan, upaya itu juga dimaksudkan untuk memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12 Tahun 2020 tentang Konsolidasi Bank Umum. Dalam aturan itu memang dijelaskan kalau seluruh bank di Tanah Air diwajibkan memiliki modal inti minimum sebesar Rp 3 triliun.

Pemenuhan ketentuan itu bisa dilakukan secara bertahap, antara lain sebesar Rp 1 triliun pada tahun 2020, kemudian Rp 2 triliun di akhir 2021 hingga mencapai Rp 3 triliun pada 31 Desember 2022. 

Di samping itu, Fahmi juga menyebutkan kalau Bank Banten saat ini juga masih menunggu realisasi konversi dana Pemprov ke BGD guna disetorkan dalam rekening penampungan PUT VI. "Dengan demikian, proses registrasi aksi korporasi dapat dilanjutkan kembali," tegas Fahmi kepada Kontan.co.id, Rabu (4/11). 

Rencana aksi korporasi Bank Banten ini juga telah mendapat persetujuan para pemegang saham lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 2 Oktober 2020. 

Sebagai gambaran informasi saja, merujuk pada laporan keuangan Bank Banten pada Juli 2020 lalu, total modal inti (Tier 1) perseroan memang sangat kecil yaitu hanya sebesar Rp 63,09 miliar saja. Jumlah itu menurun drastis dari periode setahun sebelumnya yang sempat mencapai Rp 217,22 miliar atau turun 70,95% year on year (yoy). 

Selanjutnya: Bank cilik mempercepat aksi penambahan modal

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto

Terbaru