TERNATE. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), menyiapkan sejumlah produk kerajinan khas daerah itu untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
Kepala Disperindag Kota Ternate Arif Gani di Ternate, Rabu (7/1), menjelaskan, produk kerajinan khas yang disiapkan menghadapi tersebut di antaranya batik tubo, mebel bambu tutul, batu mulia, dan kerajinan besi putih.
Produk kerajinan khas ternate tersebut diyakini bisa bersaing dengan produk kerajinan dari daerah lainnya di Indonesia, termasuk dari berbagai negara di kawasan ASEAN. Desain yang unik serta bahan baku berkualitas ekspor menjadi kelebihannya.
Kerajinan batik tubo, misalnya, yang memiliki 18 motif yang umumnya menggambarkan kearifan lokal. Sebut saja seperti motif bambu tutul, buah pala dan cengkih, serta motif burung goheba. Motif itu diyakini akan banyak menarik minat konsumen pada MEA nanti.
Begitu pula kerajinan batu mulia dan besi putih. Semuanya produk itu memanfaatkan bahan baku lokal dan berkualitas bagus sehingga bisa bersaing dengan produk kerajinan serupa dari daerah lain maupun luar negeri.
Saat ini, Disperindag Kota Ternate terus membina para pengusaha kerajinan khas Ternate tersebut, baik dari segi kualitas produk maupun manajemen usaha, termasuk bantuan permodalan dan sarana produksi. Selain itu, Disperindag Kota Ternate juga membantu mempromosikan produk kerajinan khas Ternate. Di antaranya melalui pameran di berbagai kota di Indonesia. Tujuannya tak lain agar produk kerajinan Ternate lebih dikenal masyarakat. Disperindag Ternate juga meminta bantuan perwakilan Indonesia di luar negeri untuk memperkenal kerajinan mereka kepada masyarakat setempat.
Untuk mencegah produk kerajinan khas Ternate ditiru atau diakui oleh perajin di daerah lain, Disperindag Ternate mendorong para pengusaha kerajianan agar mendaftarkan produk kerajinan mereka ke Kementerian Hukum dan Ham untuk mendapatkan hak paten.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News