HEWAN - MALANG. Pakar Herpetofauna dari Universitas Brawijaya Nia Kurniawan menyarankan supaya tidak kaget ketika dililit ular sanca atau ular piton. Sebab jika kaget, ular itu akan semakin kencang melilit korbannya.
Nia Kurniawan menyarankan supaya korban yang terlilit berupaya tetap tenang dan mencari leher ular tersebut. Jika sudah diketahui letak lehernya, leher ular itu dipegang kemudian dijauhkan dari tubuh korban.
"Pegang lehernya dulu. Terus dijauhkan. Biasanya kalau lehernya sudah dipegang, nanti ekornya yang mencari lilitan di tubuh kita. Maka ketika lehernya sudah dipegang, lilitannya segera dilepas dan buang," katanya saat diwawancara di Kampus Universitas Brawijaya, Kota Malang, Senin (24/6).
Gigitan timbulkan luka robek
Namun jika ular sanca itu menggigit, jangan langsung ditarik. Sebab, gigi ular sanca mengarah ke belakang dan akan menimbukan luka robek pada korbannya.
"Kalau tergigit di tangan, giginya kan menghadap ke belakang ini, jadi jangan langsung ditarik, nanti robek kulitnya. Jadi didorong dulu, terus baru dilepaskan," jelasnya.
Ular sanca memang tidak beracun, namun gigitannya akan menimbulkan bakteri. Karena itu, bekas gigitan ular sanca harus tetap mendapatkan penanganan medis.
"Segera ke dokter. Piton memang tidak beracun. Tapi dia tidak pernah sikat gigi jadi ada banyak bakterinya. Bakteri itu yang menyebabkan pembengkakan dan infeksi sekunder dari gigitan ular itu," ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Jumat (21/6), seorang pria bernama Jana (42) asal Kampung Citiru, Desa Padasuka, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat tewas akibat dililit ular sanca peliharaannya. Ular itu sepanjang tiga meter dengan berat 17 kilogram. (Andi Hartik)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Cara Menyelamatkan Diri Jika Dililit atau Digigit Ular Sanca "
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News