Begini hitungan Anies untuk tutupi subsidi MRT yang terlalu besar

Jumat, 22 Maret 2019 | 09:46 WIB   Reporter: Sinar Putri S.Utami
Begini hitungan Anies untuk tutupi subsidi MRT yang terlalu besar


MRT -JAKARTA. Meski peresmian tinggal menghitung waktu, tapi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hingga saat ini belum juga menetapkan tarif Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta fase pertama.

Bahkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, perundingan tarif masih terus berjalan dengan  DPRD. Tak menutup kemungkinan, besaran tarif akan diumumkan usai peresmian.

Adapun diagendakan peresmian MRT fase satu ini akan dilakukan Minggu (24/3) oleh Presiden Joko Widodo. Sekadar tahu saja, salah satu perdebatan dalam penentuan tarif MRT ini lantaran, DPRD menilai subsidi yang dikenakan per penumpang terlalu besar.

Sebab, berdasarkan nilai keekonomian yang diserahkan pihak MRT ke DPRD per penumpang dinilai sebesar Rp 32.000. Sementara usulan tarif yang dikenakan ke penumpang hanya berkisar Rp 10.000-12.000. Maka itu jika diitung, nilai subsidi yang dikeluarkan Pemprov Jakarta terlalu besar. Meski begitu, Gubernur Anies menganggap hal tersebut merupakan hal yang lumrah.

Bahkan pihaknya menghitung, jumlah subsidi yang besar itu bisa ditutupi dengan upaya lain. "Kita memiliki bisnis development, apalagi ini kan fase awal tentu secara biaya masih besar di pemerintah," jelas dia di stasiun MRT Istora Mandiri, Kamis malam (21/3).

Ia menyebut, MRT Jakarta bisa melakukan pengembangan kegiatan usaha lain di luar tiket. "Jadi ada pemasukan-pemasukan yang cukup signifikan di luar tiket," tambah dia.

Meskipun dari tiket, sebetulnya juga diprediksi bisa membawa pendapatan yang besar. Anies bilang, untuk fase pertama ini animo masyarakat cukup besar.

Kemudian, yang tidak kalah pentingnya adalah, ditinjau dari biaya ekonomi. "Coba bayangkan, betapa besarnya kemacetan terjadi bila kita tidak melakukan subsidi dan memunculkan moda transportasi masal," tutur dia.

"Sehingga, ongkos yang diberlakukan tidak hanya dari hitung-hitungan perusahaanya saja tapi ongkos ekonominya. Ini kan baru fase pertama nanti ada fase dua dan barat timur jadi nanti jika MRT dan LRT jangkauannya sudah luas, maka yang disebut angka PSO (subsidi) itu menjadi kecil karena jangkauannya luas," tutup Anies.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini

Terbaru