Begini respons pengusaha terkait perpanjangan PSBB transisi di DKI Jakarta

Rabu, 01 Juli 2020 | 19:52 WIB   Reporter: Vendy Yhulia Susanto
Begini respons pengusaha terkait perpanjangan PSBB transisi di DKI Jakarta

ILUSTRASI. PUSAT PERBELANJAAN KEMBALI BUKA. KONTAN/Fransiskus Simbolon


DAMPAK VIRUS CORONA - JAKARTA. Ketua Kamar dagang dan Industri Indonesia (Kadin) DKI Jakarta, Diana Dewi mengapresiasi keputusan Pemprov DKI Jakarta untuk memperpanjang PSBB transisi. Diana menilai, penerapan PSBB transisi masih perlu dilakukan mengingat penularan covid-19 masih terjadi. Ia justru khawatir jika penerapan kegiatan dilakukan seperti biasanya akan menimbulkan penularan covid-19 lagi.

“Karena melihat kenaikan dan yang terjadi di Jakarta kelihatannya belum menurun. Kalau kita sudah nanti di atasnya transisi, kita sebut new normal, kita khawatir kondisi kesehatan di Jakarta tidak cepat selesai (dari) wabah ini. Ini bukan suatu pilihan, tapi ini tepat dilakukan untuk masa transisi. Ini sudah tepat ya pak Anies melakukan itu,” kata Diana ketika dihubungi, Rabu (1/7).

Baca Juga: PSBB transisi diperpanjang, Pemprov DKI intensifkan pengawasan di pasar dan KRL

Diana mengatakan, pandemi covid-19 berdampak pada pelaku usaha. Sebab itu, Ia berharap stimulus dari pemerintah dapat terealisasi bagi UMKM maupun pelaku usaha. “Kita melihat gerakan ekonomi yang berjalan selama 1 bulan ini ada. Cuma memang harus didukung dari kebijakan pemerintah yang diimplementasikan stakeholder. Kita berharap stimulus pemerintah untuk pengusaha cepat terealisasi,” ujar Diana.

Senada, Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang mengatakan, sampai saat ini perkantoran masih disiplin melaksanakan pengaturan jam kerja. Hal ini dapat dilihat di berbagai perkantoran yang masih relatif belum ramai seperti biasanya.

Namun, geliat ekonomi sudah mulai berputar seperti pembukaan mall dan berbagai pusat perbelanjaan. Kemudian geliat bisnis UKM yang sudah mulai berjalan menambah masuknya tenaga kerja semakin meningkat.

“Jadi memang perlu adanya pengawasan dan juga pengaturan route serta penambahan armada di stasiun maupun terminal yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Jadi naiknya jumlah penumpang di angkutan umum didominasi pekerja non formal atau pekerja jasa UKM di DKI Jakarta,” kata Sarman kepada Kontan.co.id. 

Baca Juga: Anies Baswedan perpanjang 14 hari PSBB transisi di ibu kota

Sarman berharap, masyarakat atau para pekerja tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan baik dalam perjalanan maupun ditempat bekerja. Ia menyebut, pengusaha berkomitmen menerapkan protokol kesehatan di tempat kerja. Sebab itu, Pengusaha berharap agar PSBB transisi ini berjalan sukses sehingga tidak ada kebijakan baru menerapkan PSBB diperketat yang akan merugikan dunia usaha.

“Harapan kami sektor usaha yang lain sudah bisa dibuka dengan penerapan protokol kesehatan yang juga ketat. Misalnya seperti pusat hiburan sudah dapat dipertimbangkan karena sektor ini sudah hampir 4 bulan tutup, banyak pekerjanya yang dirumahkan sehingga perlu dipertimbangkan. Kami sangat yakin pengelola pusat hiburan akan memiliki komitmen dan disiplin yang tinggi dalam menerapkan protokol kesehatan karena mereka juga akan takut jika dilakukan penutupan,” jelas Sarman.

Editor: Handoyo .

Terbaru