INFRASTRUKTUR DAERAH - MAJALENGKA. Bandar udara Internasional Jawa Barat (BIJB) digadang-gadang menjadi bandara yang komplit dan memiliki tingkat konektivitas yang tinggi. Bandara yang nantinya akan mendapat kode airport KJT dari IATA (International Air Transport Association/Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional) ini terletak di Kabupaten Majalengka.
Bandara ini berdekatan dengan jalur keluar/exit-toll kilometer 153 Jakarta-Cipali. Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra bilang gerbang Bandara Kertajati juga bakal dihubungkan tol Jakarta-Cipali.
Tak hanya bandara, di lokasi ini juga bakal dibangun kawasan industri aviasi, pusat bisnis, sumber energi terbarukan, dan kawasan hunian eksklusif dengan hak kepemilikan properti oleh orang asing.
"Jadi konsep yang kami kembangkan seperti tren bandara abad ke-21 yaitu bandara yang membangun kota, termasuk bisa dikembangkan menjadi kawasan wisata dan komersial," kata Virda ketika memberi paparan di kantornya, Jumat (3/11).
Selain itu, Virda bilang secara lokasi, Kertajati juga terhubung dengan pelabuhan Patimban dan pelabuhan Cirebon sehingga diharapkan jika ada bahan baku industri yang transit dari sana, bisa diproses di kawasan industri Kertajati Aerocity, lantas barang jadi bisa diangkut dengan kargo lewat Bandara Kertajati.
Kawasan Jawa Barat bagian selatan dan timur diproyeksi juga bakal ikut berkembang lantaran menurut Menteri PPN/Kepala Bappenas, Kertajati bisa dihubungkan baik melalui kereta cepat Bandung-Jakarta, kereta biasa, sejumlah Airstrip maupun jalur lainnya.
Penumpang jalur internasional yang selama ini menumpuk di Bandara Sukarno-Hatta pun lebih dipermudah apalagi kalau proyek LRT dan tol layang Jakarta-Cikampek selesai dibangun.
"Yang membuat lama perjalanan adalah kemacetan di Jakarta-Bekasi-Cikarang karena banyaknya pekerjaan LRT maupun tol layang. Kalau LRT dan tol layangnya selesai insyaAllah Jakarta-Bekasi jadi lancar sehingga Jakarta-Kertajati mungkin bisa menjadi 2 jam," kata Bambang.
Sebagai bandara internasional, Bandara Kertajati akan memiliki runaway sepanjang 3,5 kilometer pada November 2018 nanti. Ukuran ini bisa dipakai oleh pesawat bongsor seperti Airbus A380-800 atau Boeing B777-300ER.
Saat ini, di Kertajati telah terbangun 4 garbarata tetap yang siap dipakai pada saat pembukaan. Jika sesuai master plan, diharapkan pada tahap pertama Kertajati bisa melayani 5,6 juta hingga 12 juta penumpang saban tahun. Ini akan terus berkembang sehingga pada tahun 2032 kapasitasnya mencapai 29,3 juta pax per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News