SEMARANG. Dinas Tata Kota dan Perumahan (DTKP) Kota Semarang menyatakan, revitalisasi Pasar Johar Semarang pascakebakaran yang akan ditanggung bersama pemerintah pusat, provinsi, dan kota, diperkirakan menelan anggaran sampai Rp 1 triliun.
"Kalau ditaksir, dana yang diperlukan bisa mencapai sekitar Rp 1 triliun," kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala DTKP Kota Semarang M Irwansyah di Semarang, Kamis (15/9).
Menurut Irwansyah, fokus revitalisasi dilakukan untuk menjaga keberadaan bangunan cagar budaya dan mengembangkan bangunan yang baru dengan memperhatikan Masjid Kauman dan alun-alun.
"Yang jelas, Pak Wali (Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi) sudah mewanti-wanti agar bangunan Pasar Johar jangan melebihi tiga lantai. Sebab, dikhawatirkan kurang diminati pembeli," katanya.
Ia mengatakan, Pemerintah Kota Semarang yang bertugas menyusun DED (detail engineering design) menargetkan sudah bisa rampung akhir Desember mendatang untuk mengetahui pasti anggaran yang diperlukan.
DTKP saat ini juga masih menunggu hasil pendataan jumlah pedagang Pasar Johar yang dilakukan Dinas Pasar agar dalam perancangan DED bisa tepat guna sesuai kebutuhan pedagang.
"Katanya, jumlah pedagang di Pasar Johar ada sekitar 8.000-an orang. Prinsipnya, Pemkot Semarang dalam membangun tidak akan mengusir," katanya.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berkomitmen tetap memperhatikan konsep konservasi dalam revitalisasi Pasar Johar agar bermanfaat dan tepat sasaran bagi masyarakat Kota Semarang.
"Ya, makanya dalam membangun harus memperhatikan konsep konservasi. Saya berharap DED jangan asal-asalan, sekadar proyek saja. Namun, harus dicermati baik," kata Hendi, sapaan akrabnya.
Maka dari itu, Hendi meminta masukan kepada seluruh pihak terkait agar revitalisasi Pasar Johar yang direncanakan menempati lahan seluas 5 hektare bisa menghasilkan pasar yang nyaman. (Zuhdiar Laeis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News