Bisnis esek-esek terbesar di Kukar segera ditutup

Jumat, 26 Februari 2016 | 16:41 WIB Sumber: Kompas.com
Bisnis esek-esek terbesar di Kukar segera ditutup


Tenggarong. Pemerintah Kutai Kartanegara (Kukar) berencana menutup kawasan lokalisasi terbesar di Kutai Kartanegara (Kukar) yang terletak di Km 10 Loa Janan.

Hal itu disampaikan Bupati Kukar, Rita Widyasari, pada persiapan penyambutan kedatangan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di kawasan lokalisasi tersebut.

"Iya, kawasan lokalisasi Km 10 Loa Janan akan segera ditutup. Rencananya, besok Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa akan datang langsung ke sana. Sementara itu, kita akan petakan proses penutupannya," kata Rita, Jumat (26/2/2016).

Dari data Seksi Pencegahan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kukar, ada 14 kawasan lokalisasi yang tersebar di wilayah Kukar.

Kawasan lokalisasi Km 10 Loa Janan termasuk paling besar di Kukar, bahkan masuk dalam deretan lokasi prostitusi besar di Kaltim.

Pelanggannya bukan hanya dari Kukar, melainkan juga dari luar daerah, seperti Samarinda dan Balikpapan.

Indikasi penyebaran HIV/AIDS pun tergolong cepat di kawasan lokalisasi tersebut sehingga Pemkab Kukar harus menutup lokalisasi Km 10 Loa Janan.

Meski demikian, lanjut Rita, pihaknya tidak bisa serta-merta langsung menutup lokasi prostitusi Km 10 Loa Janan.

Sebab, harus ada persiapan matang yang harus dilakukan.

"Menutup kawasan lokalisasi itu tidak bisa asal tutup, harus ada persiapan matang. Di sana banyak PSK yang harus diperhatikan juga. Mereka harus diberi sosialisasi dan macam-macam pelatihan juga sehingga ke depan, mereka sudah bisa menentukan masa depannya," ujar Rita.

Berkaca pada pengalaman Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menutup Dolly, Rita juga akan mendapat kecaman dari berbagai pihak.

Namun, dia menegaskan, hal itu bukan masalah.

Dia bahkan siap dengan risiko apa pun dalam proses penutupan lokasi prostitusi Km 10 Loa Janan.

"Saya sudah siap, dari sisi emosional saya juga harus siap. Sekarang kita sedang persiapkan proses penutupannya saja. Segala sesuatunya memang berisiko, tetapi untuk kebaikan kenapa tidak," katanya.

(Gusti Nara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto

Terbaru