Bisnis galangan kapal Batam masih redup

Selasa, 10 Mei 2016 | 17:15 WIB Sumber: Antara
Bisnis galangan kapal Batam masih redup


BATAM. Industri galangan kapal di Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas Batam masih redup, dengan jumlah pesanan kapal yang jauh menurun dibanding 2011-2013, pada masa keemasannya.

Sekretaris Asosiasi Pengusaha Galangan Kapal Batam atau Batam Shipyard and Offshore Association (BSOA), Suri Teo menyatakan, pada tahun 2011-2013, produksi tongkang di Batam bisa mencapai 700 hingga 800 unit, dan untuk tugboat mencapai 200 unit tiap tahun.

 namun kini pemesanan kapal hanya mengerjakan tiga hingga empat unit tugboat saja.

"Kalau sekarang kami hanya mengerjakan proyek lama. Kalau pun ada kapal-kapal yang terlihat, itu cuma parkir saja. Kami kasih parkir murah, dengan harapan mereka mau repair kapalnya di tempat kami," kata Suri Teo dalam Diskusi Jurnalis yang didukung Bank Mandiri.

Ia menyatakan, penurunan jumlah pesanan kapal menyusul anjloknya harga minyak dunia dan krisis ekonomi global.

Sementara itu, dorongan Presiden Joko Widodo agar pemerintah dan BUMN memesan kapal produksi dalam negeri juga belum berpengaruh pada industri galangan kapal di Batam. Padahal lebih dari 50% perusahaan galangan kapal di Indonesia terdapat di Batam.

Suri menyatakan, baru tiga perusahaan Batam yang memenangkan tender pengadaan kapal pemerintah, yaitu Palindo, Bandar Abadi, dan Bandar Bahari Shipyard.

Di tempat yang sama, Direktur Lalu Lintas Barang Badan Pengusahaan Kawasan Batam, Tri Novianta menyatakan sebenarnya BP Kawasan bersama Dewan Kawasan bisa saja mendorong lahirnya Instruksi Presiden, agar lelang pengadaan kapal pemerintah diutamakan untuk perusahaan galangan kapal di Batam agar industri bergairah kembali.

"Sebenarnya bisa saja, karena Ketua Dewan Kawasan Batam itu Menteri Koordinator Perekonomian, anggotanya ada Kapolri, Panglima TNI dan lain-lain, tinggal mendorong lahirnya Inpres," kata dia.

Apalagi, kata dia melanjutkan, Ketua, Wakil Ketua dan Deputi BP Kawasan Batam yang baru dilantik juga merupakan orang-orang Jakarta yang sebelumnya menjabat, minimal Dirjen di masing-masing kementerian.

Terlepas dari dorongan untuk memenangkan tender pengadaan kapal pemerintah, ia optimis industri galangan kapal Batam masih dapat tumbuh dan berkembang.

"Dengan kebijakan poros maritim kami yakin bisa mendongkrak industri perkapalan di Batam. Apalagi kementerian terkait seperti Kementerian Perikanan sudah berkomitmen untuk menggunakan jasa galangan kapal lokal," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia

Terbaru